Candaan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qaumas yang menyebut paslon Anies-Gus Imin (Amin) bid’ah mempunyai maksud politik jahat.
“Tudingan bidah yang disemburkan, bukan sekedar candaan. Namun tersirat cemoohan dan sekaligus menyulut maksut politik jahat. Terkesan sangat reaktif dan sensitif dengan ihwal keislaman,” kata kritikus Faizal Assegaf kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (15/9/2023).
Faizal juga mengungkapkan Anies dan mayoritas umat Islam yang menghendaki perubahan menjadi sasaran kebencian dengan segala rupa tudingan. Mulai dari intoleran, politik identitas, radikal-radikul, dll.
Kini Gus Imin dan PKB pun ikut terseret. Diobok-obok oleh mereka yang getol teriak paling Pancasilais dan bertopeng toleransi. Semakin jelas betapa hipokrit dan bobroknya kelompok anti perubahan.
“Jangankan membicarakan nilai-nilai keislaman dalam berdemokrasi, toa masjid pun diusik. Semakin menunjukan mobilisasi politik kebencian tersebut hadir bukan sesuatu yang kebetulan,” paparnya.
Wajar bila umat Islam kini bangkit dalam kesadaran politik tauhid untuk melawan ketidakadilan. “Pilpres 2024 merupakan momentum strategis dan ikhtiar bersama demi memenangkan aspirasi rakyat,” pungkasnya.