Pancasila di Era Perubahan

Judul Buku : Pancasila di Rumahku

Penulis : Willy Aditya
Pengantar. : DR.Hj. Lestari Moerdijat, S.S.,M.M.(Wakil Ketua MPR.RI).
Penerbit: POPULIS INSTITUTE, Jakarta.
Cetakan / th : I, oktober 2022.
Tebal: 116 hal+ xxxiii halaman plus foto lampiran
Editor. : Taufiq Muhammad
ISBN. : 978_602_14363_2_5.

Kita tidak bisa mengingkari bahwa Pancasila memang kristalisasi budaya. Nilai-nilai kebenaran, keadilan, keindahan kebaikan sudah ada di nusantara. Jadi secara epistemologi, memang pengetahuan dan kesadaran bangsa tentang butir butir keluhuran nilai pancasila sejak dahulu kala sudah nyata.

Demikian pula secara ontologis terbukti bahwa orang Indonesia sulit untuk tidak mengakui kekuatan Tunggal (Tuhan) Pencipta Alam semesta .

Karena jiwa Pancasila sejatinya telah bersemayam di nurani manusia Indonesia.

Buku karya Willy Aditya alumni Filsafat UGM ini mencoba mengkritisi kenapa Bung Karno dan Pak Harto gagal merumahkan Pancasila. Meskipun Bung Karno telah menggali Pancasila dengan kekuatan politik menggelontorkan Demokrasi Terpimpin dan Manipol Usdek, akhirnya kandas dan tercabik oleh akibat G.30 S PKI sendiri.

Demikian pula Pak Harto telah menyusun P4 secara sistematis komplit dengan demokrasi Pancasila nya. Toh-akhirnya ambyar setelah Reformasi 1998.

Sedemikian hingga praktis Pancasila paska Reformasi seperti kehilangan bapak asuh.

Willy Aditya dengan didukung para ahli dan pakar, menawarkan metodologi mengembalikan Pancasila ke rumah kita, bangsa pemilik sah Republik ini.

Pendekatan Bung Karno dan Pak Harto secara metodis keduanya keliru karena menggunakan deduktif.

Buku ini menawarkan sintesa yaitu pendekatan induktif. Metode ini menggugah partisipasi warga , audien untuk saling membantah dan kemudian merumuskan sendiri. Selanjutnya dijadikan pedoman dan pandangan hidup, weltanschaung.

Melalui program PdR (Pancasila di Rumahku), yang bersamaan dengan workshop Empat Pilar Pancasila.
Di Era Restorasi Gerakan Perubahan nanti, keterbukaan berpendapat serta kemerdekaan berfikir merupakan keharusan imperatif tidak bisa ditawar lagi.

Buku ini masih gagasan singkat, perlu penjabaran lagi untuk menjadi buku Rumusan Restorasi Ideologi Bangsa Indonesia. Agar Pancasila – betul betul menjadi Pandangan dan Pedoman hidup bangsa. (Bin Subiyanto, Kader NasDem)