Prabowo-PSI Berdansa, Megawati dan PDIP Gigit Jari

by Faizal Assegaf (kritikus)

Kawanan politisi milenial bermental benalu di PSI, terpaksa telan paku. Kemesraan Gerindra dan Jokowi membuat partai gurem yang setia pada Istana, digiring mengusung Prabowo Subianto Capres.

Selain Jokowi, secara sama-samar ada peran Gibran di balik manuver PSI. Kongkalikong itu sudah pasti bikin Megawati, Ganjar dan PDIP tambah sakit hati. Petugas partai tega berkhianat.

Menariknya, dukungan PSI pada Prabowo muncul di tengah ramainya pro-kontra gugatan di Mahkamah Konstitusi. Soal batas usia Capres dan Cawapres. Nama Gibran jadi sorotan dari hajat tersebut.

Jumlah suara PSI tidak signifikan. Namun mereka merasa pede dan kepala besar lantaran kedekatan spesial dengan Jokowi. Tak hanya itu, PSI, Gibran dan Kaesang punya ikatan kuat.

Ibarat anjing jinak yang setia di emperan Istana. Lucu dan noraknya PSI tergantung majikan. Tak heran, bila Jokowi terkesan melempar tulang pada Prabowo, anjing-anjing itu ikut berebutan.

Tak ada visi dan misi, yang penting menggonggong sekaras-kerasnya mendukung Prabowo. Politik peranjingan paling memalukan. Semakin panjang lidah, semakin setia pada belas kasih majikan.

Gambaran itu tak perlu gusar, apalagi datang ke kantor polisi untuk mengadukan saya. Majas tersebut untuk menjelaskan betapa tololnya politisi milenial PSI dari Pilpres ke Pilpres.

Kembali ke soal Gibran, ada sinyal kuat PSI mendukung Prabowo untuk memuluskan upaya terselubung putera presiden jadi Cawapres. Silakan saja, suka-suka kalianlah!

Monggo berdansa dengan Prabowo, publik tak peduli dengan lakon politik nakal dan binal. Hanya saja, sikap PSI seolah menegaskan Jokowi selaku petugas partai mengejek Megawati dan PDIP. Sungguh terlalu!

Simak berita dan artikel lainnya di Google News