Budiman Sudjatmiko yang memberikan dukungan ke Prabowo dan Eva Kusuma Sundari berpindah ke NasDem tidak perlu dipanggil DPP PDIP karena keduanya bukan petugas partai. Budiman dan Eva sudah tidak menjabat anggota DPR dan bukan pengurus di struktural PDIP.
“Effendi Simbolon sudah tepat dipanggil DPP karena masih Petugas Partai di DPR. Budiman dan Eva ngak perlu, jika benar tindakannya berdasarkan kesadarannya untuk mencari harapan di tempat lain,” kata Penasihat Repdem Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (22/7/2023).
Pindahnya kader PDIP termasuk Budiman dan Eva, kata Beathor tidak perlu dikhawatirkan karena mereka tidak memiliki pengikut setia terbukti gagal menjadi anggota DPR.
“Tdak perlu dikhawatirkan atas tindak mereka membawa dampak terhadap kader karena nyatanya mereka kalah di Dapil tidak punya pengikut militan,” paparnya.
Beathor mengatakan, petugas partai itu terdiri tiga pilar yaitu: Pertama, pengurus partai dari tingkat DPP hingga ranting dan anak ranting. Kedua, anggota legislatif. Ketiga, pimpinan eksekutif.
Banyak kader PDIP yang berpindah ke partai lain karena tidak mendapat tempat dan gagal menjadi wakil rakyat dari partai berlambang Banteng Moncong Putih.
“Banyak kader setelah gagal maka mencari jalan pindah, kenapa tidak gaduh karena tidak terkenal seperti Budiman dan Eva Sundari,” ungkapnya.
Beathor membenarkan sikap DPP PDIP yang memecat Gubernur Maluku Murad Ismail dari kader dan struktural partai karena perpindahan istrinya ke PAN.
“Yang pernah gaduh adalah saat istri Gubernur Maluku Murad Ismail pindah ke PAN, sementara suaminya masih menjadi petugas partai di Gubernuran, maka sudah tepat putusan DPP memecatnya dan mencabut mandatnya sebagai petugas partai,” paparnya.
Kata Beathor, kader PDIP yang gagal menjadi wakil rakyat tidak ingin menjadi penonton dan mencoba peruntungan dengan berpindah ke partai lain. “Setelah tidak lagi sebagai menjadi anggota DPR RI, tentu mereka tidak mau menjadi penonton. Hidup itu mencari Harapan dan dengan harapan itu mereka menjadi hidup,” paparnya.
Menurut Beathor, kader PDIP yang berpindah ke partai lain dikarenakan karirnya tertutup. “Entah apa yang terjadi sehingga mereka mencari harapan di tempat lain, apa benar sudah tertutup karir politik mereka di PDIP,” pungkas Beathor.