Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut OTT KPK merupakan kampungan merupakan pesanan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Luhut merupakan orang kepercayaan Jokowi.
“Pernyataan Luhut OTT KPK kampungan merupakan pesanan dari Jokowi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (20/7/2023). “UU KPK yang isinya melemahkan lembaga antirasuah tidak bisa dilepaskan dari Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Kata Muslim, pernyataan Luhut itu merupakan peringatan buat KPK agar tidak melakukan OTT. “Presiden Jokowi tidak ingin para pejabat terlibat buruk dengan adanya OTT KPK,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, narasi di KPK ada taliban tidak bisa dilepaskan Jokowi dengan memanfaatkan buzzer dengan tujuan lembaga antirasuah. “Koruptor senang setelah KPK dilemahkan. Dan saat ini OTT KPK mau dilucuti juga,” papar Muslim.
Sebelumnya Luhut mengatakan kinerja KPK tidak boleh hanya dilihat dari jumlah orang yang ditangkap. Dia mengatakan strategi pemberantasan korupsi yang hanya berfokus pada penindakan dengan menangkapi orang adalah strategi yang kampungan
“Itu kampungan menurut saya kalau pemikiran itu, ndeso,” kata Luhut di sela acara diskusi Stranas PK di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Luhut mengatakan KPK memiliki 3 fungsi, yakni pendidikan, pencegahan dan terakhir baru penindakan. Menurut dia, selama ini lebih banyak orang yang berfokus pada fungsi penindakan. Sehingga, apabila jumlah penindakan yang dilakukan KPK berkurang, maka KPK dinilai gagal menjalankan tugasnya. “Kita selalu senangnya lihat drama penindakan, itu yang menurut saya tidak boleh,” kata Luhut.