Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Jokowi boleh-boleh saja membabi buta menjegal Anies dengan : menghajar Nasdem, membegal Demokrat, merayu PKS agar keluar dari Koalisi Perubahan, KPK terus bermanuver politik bertameng hukum untuk mentersangkakan pendukung koalisi perubahan, bahkan mentarget Anies untuk dikucilkan, dijatuhkan, dijegal, atau dihabisi agar gagal nyapres. Tapi semua upaya itu akan digagalkan Allah. Jokowi dan para oligarki taipan serta para penjilatnya tidak paham kalau hidup ini secara hakiki bukan manusia yang mengendalikannya, tetapi Allah. Ada saatnya manusia diberi kewenangan untuk mengatur hidupnya, tapi Allah berkuasa untuk mencabutnya. Akhir hidup manusia bukan manusia yang menentukan, tapi Allah Dzat Yang Maha Kuasa.
Sebenarnya rezim Jokowi sudah berkali-kali ditegur dan diberi peringatan oleh Allah untuk berhenti berbuat zalim. Tapi rupanya bisikan iblis lebih dituruti daripada bisikan malaikat. Sedangkan iblis nyuruhnya selalu yang jahat-jahat. Jalan inikah yang dipilih Jokowi?
Sejauh ini semua skenario Jokowi untuk menjegal Anies selalu gagal, dan insya Allah akan tetap gagal. Anies akan tetap maju nyapres. Majunya Anies sebagai capres bukan atas kemauan dirinya, tapi atas kehendak Allah, kehendak alam, kehendak rakyat, dan kehendak sejarah. Anies adalah orang yang terpilih untuk menggantikan Jokowi untuk memperbaiki bangsa ini yang telah porak-poranda dan diobrak-abrik oleh rezim “jahat” Jokowi. Anies sekalipun harus menghadapi berbagai jalan terjal, rintangan penuh duri dan darah, akan tetap sampai ke tujuan.
Semakin hari tindakan Jokowi semakin brutal dan amat zalim. Hukum hanya dijadikan bahan permainan untuk menekan dan menghajar lawan, bukan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Bohong besar kalau Jokowi orang yang taat hukum. Justru dirinya, keluarganya, kroni-kroninya terus korupsi tapi berlindung di bawah hukum. Ketua KPK-nya sendiri sudah cacat moral dan “kacung”nya Jokowi, KPK hanya dijadikan pelampiasan untuk menghabisi lawan.
Setiap permainan akan ada ujungnya, ada akhirnya. Rezim Jokowi pasti tumbang, pasti berakhir. Sayang, di akhir masa jabatannya Jokowi bukannya ingin mengukir catatan dan kenangan indah, tapi malah semakin menjadi-jadi jahatnya. Tanpa ada upaya taubat, semua akan berakhir suu-ul khatimah, akhir yang mengenaskan. Berbagai “adzab” sudah menanti Jokowi, keluarganya, kroni-kroninya, para pengikutnya para, penjilatnya, dan buzzer-buzzer rupiah.
Kita bersyukur punya partai pendukung Anies yang teguh dan kokoh bagai batu karang. Tidak tergiur dan mudah goyah dengan hantaman badai dari rezim Jokowi yang sudah kehilangan pegangan agama dan moralitas. Tidak semua orang atau partai bisa dibeli dan disogok. Uang memang sangat penting, tapi mempertahankan keyakinan, prinsip hidup, dan nilai-nilai agama dan moral itu jauh lebih berharga dan balasannya dunia dan akhirat.
Walaupun seribu satu cara yang dilakukan rezim Jokowi untuk menjegal Anies, insya Allah dengan pertolongan Allah Anies akan tetap melenggang dan akan menyisihkan kandidat yang lain, sehingga Tahun 2024 secara qadarullah Anies akan dilantii menjadi “Presiden RI ke-8
Manusia membuat tipu daya, Allah pun membuat tipu daya. Dan tipu daya Allah tentu yang akan menang
Bandung, 25 Dzulqa’dah 1444