Aktivis Banser Kediri yang Ancam Usir Habib Taufiq Assegaf dari Indonesia Minta Maaf

Aktivis Banser Kediri bernama Muhammad Ridwan yang mengancam mengusir Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf (Habib Taufiq) dari Indonesia meminta maaf.

“Assalamu’alaikum warhamtullah. saya wong deso wong Kediri, atas nama pribadi, sebagai Banser tidak pernah pensiun, minta maaf sebesar-besarnya kepada kiai, gus, seluruh yang bernaung di NU. Saya minta maaf atas mengomentari Habib Taufiq Assegaf,” ungkap aktivis Banser Kediri Muhammad Ridwan dalam video yang beredar.

Ia mengakui dalam mengomentari Habib Taufik sangat kurang beradab dan tidak mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan di NU. “Saya mengomentari Habib Taufiq kurang beradab,” tegas Muhammad Ridwan.

Sebelumnya, beredar video seorang berseragam Banser dan mengaku dari Kediri meminta Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf (Habib Taufiq) hengkang dari Indonesia.

“Tolong mulut kotormu dijaga karena ulama-ulama saya berusaha semaksimal mungkin Indonesia tetap damai dengan cara-cara tersendiri, kamu tidak paham, gimana mulut kamu, bicara tidak sopan. Ulama dibilang anjing. Kamu yang anjing. Tolong Banser Kediri, tidak mengerem omonganmu saya tidak terima. Silahkan hengkang dari tanah air kita,” kata aktivis Banser itu.

Aktivis Banser Kediri itu meminta Habib Taufik menjaga mulutnya. “Hai Taufik Assegaf kalau sampeyan orang yang berilmu tolong dikoreksi mulutmu kamu berbicara. Mulut kamu seperti anjing. Saya mengucapkan ini karena kamu menganjing-anjingkan orang lain,” paparnya.

Kata aktivis Banser Kediri, Habib Taufik yang menyamakan anjing peliharaan ulama yang dekat dengan penguasa telah menyakitkan kalangan nahdliyin.

“Mulut kamu berbicara ada ulama runtang-runtung dengan umara dekat dengan umara itu anjing peliharaan. Hai Taufiq Assegaf yang mengaku cucunya Rasulullah, jangan kotori Nabi Muhammad SAW dengan omongan-omongan kamu, tidak mempunyai aturan,” tegasnya.

Padahal Habib Taufiq tidak pernah mengatakan seperti yang dituduhkan aktivis Banser Kediri itu. Habib Taufiq menceritakan ulama di era Firaun bernama Bal’am bin Bauro.

“Lihat Bal’am bin Bauro punya ilmu yang luar biasa sampai ilmu mengenal sir ismu Allah bila’dzom, doanya mustajab karena mau dipermainkan penguasa yang zalim Firaun, ilmunya dibuatkan mendoakan jelek Nabi Musa. Orang seperi Bal’am bin Baura ini kalau mengamalkan ilmu diangkat derajatnya, tapi lebih memilih duniawi, cari kedudukan di depan penguasa zalim, mengikuti hawa nafsunya, akhirnya bukan diangkat derajatnya tapi Bal’am bin Baura seperi anjing,” ungkapnya.

“Bagaimana anjing itu, kamu kasih makan kenyang atau lapar tetap menjulurkan lidahnya. begitulah orang berilmu berpihak kepada orang yang zalim, mau menerima suap, membenci para nabi, maka mereka itu anjing-anjing peliharaan orang-orang zalim. lidah Ba’lam bin Bauro menjulur ke dadanya, mendapat laknat Allah,” pungkas Habib Taufiq.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News