Oleh : Sholihin MS*)
Jokowi telah memutuskan akan ikut cawe-cawe urusan copras-capres di pemilu 2024. Alasannya untuk kesinambungan Pembangunan. Pertanyaannya ? Pembangunan yang mana ? IKN, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Jalan Tol, atau bancakan proyek dan korupsi ?
Sikap Jokowi yang arogan dan membabi buta semata-mata karena kegalauannya atas dosa-dosa politik dirinya dan dan keluarganya yang terlampau banyak dan tidak mau diusik atau mempertanggungjawabkannya. Bohong jika alasannya untuk kesinambungan pembangunan. Justru yang terjadi selama Jokowi berkuasa adalah penghancuran semua tatanan yang sudah mapan menjadi berantakan. Tak ada satu pun prestasi Jokowi yang bisa dibanggakan oleh rakyat.
Bukankah sebelum Jokowi lengser yang diwariskan Jokowi adalah munculnya berbagai permasalahan bangsa dan negara.
Inilah akibatnya jika salah memilih pemimpin. Jokowi bukan saja tidak layak, tapi sudah cacat moral. Jokowi bukanlah personifikasi negara, apalagi personifikasi Indonesia yang selama berabad-abad sebagai negara yang religius, ramah, toleransi, suka memaafkan, menghargai kejujuran, menjadi kekeluargaan dan persatuan, dan membenci penjajahan. Di tangan Jokowi semua karakter mulia bangsa Indonesia telah dirubah menjadi negara yang menunjukkan keburukan dan kejahatan, sebagai perwujudan dari karakter Jokowi itu sendiri : culas, penipu, hipokrit, pendendam, khianat, pemecah belah persatuan, intoleran, dan berjiwa feodal
Sudah berkali-kali diungkap oleh para pengamat dan media sosial tentang prestasi buruk.Jokowi selama memerintah.
Coba kita inventarisir permasalahan-permasalahan yang diwariskan Jokowi selama rezim berkuasa ;
1. Hutang luar negeri yang menggunung dan sudah terlampau besar untuk dibayar
2. Ekonomi yang tidak bertumbuh dan ambruk, apalagi ekonomi mikro
3. Mencari pekerjaan sangat sulit
4. PHK massal di mana-mana
5. Harga-harga terus menaik sementara pendapatan relatif tetap
6. Para pengusaha kecil banyak yang gulung tikar karena harga tidak stabil.
7. Bangsa Indonesia tidak merdeka lagi, karena berada dalam kendali China
8. TKA China mulai menggusur dan menggeser kaum pribumi
9. Negara sudah digadaikan ke China (sebentar lagi dijual jika presidennya pro Jokowi)
10. Negara dikuasai para mafia di berbagai bidang
11. Korupsi di era Jokowi sangat ugal-ugalan merasuk ke semua lapisan tanpa ditangani secara serius
12. Hukum hanya jadi alat (penggebuk) penguasa kepada lawan politiknya
13. Semua lembaga negara menjadi lumpuh tidak bisa menegakkan kebenaran dan keadilan
14. Merajalelanya mafia di pemerintahan
15. Kepolisian dan TNI tidak berfungsi sebagaimana mestinya
16. Terjadinya pembelahan bangsa yang sangar dalam
17. Islam terus disudutkan dan ada upaya penghilangan Islam dengan tuduhan-tuduhan yang direkayasa
18. Terjadinya kriminalisasi, persekusi, dan pembunuhan para ulama
19. Stigmatisasi buruk dan tuduhan politik identitas terhadap orang yang taat beragama
20. Hilangnya nilai kebenaran, kejujuran, akhlak, moral dan etika
Sebenarnya Jokowi sudah ditegur oleh Allah dengan terbongkarnya berbagai macam kasus besar, di antaranya :
Pertama, Rakyat sudah tidak percaya dengan iktikad baik dan kinerjanya
Secara fakta dan real, dukungan terhadap Jokowi itu tinggal 15%, tidak benar hasil lembaga survey yang menyatakan kepuasan terhadap kinerja Jokowi masih 70%. Di mana-mana rakyat sudah mengalihkan dukungan kepada Anies Baswedan. Jokowi itu sudah jadi masa lalu.
Kedua, Jokowi hanya dikelilingi para penjilat dan pengkhianat
Ibarat seorang raja yang sedang tidak berpakaian tapi para penjilat dan pengkhianatnya mengatakan bahwa sang Raja masih memakai pakaian kebesaran. Termasuk para penjilat dan pengkhianat adalah lembaga-lembaga survey bayaran.
Ketiga, Semua proyek yang diinisiasi Jokowi berantakan
Jalan-jalan tol, IKN, KCJB, bandara, mobil listrik, dll justru telah mewariskan hutang yang tidak terkendali. Proyek-proyek itu hanya untuk kepentingan China dan segelintir orang yang mampu, tapi yang terbebani adalah rakyat miskin.
Keempat, Satu persatu kebusukan rezim ini terbongkar
Pertama Mulai dari kasus Ferdy Sambo yang menguak kecurangan Pemilu 2019, pembunuhan 6 laskar FPI, terbunuhnya 849 petugas KPPS, mafia, judi online, perzinahan pejabat, sampai penjualan organ tubuh manusia.
Kedua, kasus Teddy Minahasa yang terlibat jual beli narkoba; ketiga, kasus mafia yang telah masuk ke semua bidang; keempat, kasus transaksi ilegal 349 triliun di Kemenkeu; kelima kasus hakim MA yang terlibat jual beli kasus; kelima, kasus Ketua KPK yang terlibat kasus gratifikasi, jual beli kasus, dan perselingkuhan; keenam, kasus penjegalan Anies dengan berbagai cara intimidasi, kriminalisasi, pembegalan, dan upaya pembunuhan; ketujuh, kasus “penyanderaan” para ketum parpol dengan ancaman akan dipenjarakan jika tidak nurut Jokowi; kedelapan, penyuapan para Anggota Dewan dengan imbalan uang, dapat proyek, penutupan kasus korupsi, atau ancaman pemecatan. Kesrmbilan, tidak diungkapnya kasus besar korupsi yang melibatkan Gibran, Kaesang, Madam bansos, suami Puan dan Hasto di kasus BTS; kesepuluh, berperannya
Direktur CSIS Yusuf Wanandi (China) dalam mengatur kekuasaan rezim Jokowi.
Kelima, Jokowi sudah tidak dipercaya lagi oleh para investor, baik dalam negeri ataupun Asing.
Walau Jokowi sudah bertindak sebagai sales marketing IKN, harga dan kemudahan pajak telah diobral murah, toh tetap saja IKN tidak ada yang berminat. Jika presiden pengganti Jokowi masih orangnya Jokowi, dipastikan IKN akan tetap mangkrak.
Jadi apa yang harus dipertahankan Jokowi kalau mayoritas mutlak rakyat Indonesia dan internasional sudah tidak percaya. Jika Jokowi akalnya sehat pasti sudah mengundurkan diri. Masalahnya, apakaj Jokowi itu sehat akalnya atau tidak ?
Bandung, 13 Dzulqa’dah 1444
*) Pemerhati Sosial dan Politik