Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Pernyataan tegas Pangdam III Siliwangi, Mayjen Kunto Arief Wibowo berupa : “Peringatan Serius TNI, Jika Pilpres 2024 Curang, TNI Siap Bertindak!” pada 1 Mei yang lalu mengindikasikan TNI tidak akan lagi mentolerir pihak-pihak yang akan menghancurkan negara ini. Memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab TNI untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.
Pernyataan Mayjen Arief ini bukan tanpa dasar, karena Indonesia saat ini diambang penjajahan baru yang lebih kejam dan sadis daripada penjajah Belanda, karena telah bergabungnya berbagai kekuatan : kolonialisme, komunisme (termasuk bangkitnya PKI yang sadis) dan juga liberalisme. Jika bangsa Indonesia tidak juga sadar akan bahayanya ancaman penjajah di tahun 2024, maka setelah Indonesia dijajah penyesalan sebesar apa pun sudah terlambat dan tidak berguna.
Bagi yang rajin mengamati perkembangan politik di Indonesia, para oligarki taipan yang didukung Pemerintah Komunis China sudah mungkin sudah 90% menguasai politik, ekonomi dan hukum di Indonesia. Tinggal 10 % kekuatan rakyat Indonesia untuk mengambil alih hegemoni China di Indonesia. Jika yang 10% ini rakyat tidak juga sadar, maka tahun 2024 habislah Indonesia. Jika saja mereka telah mampu menguasai teritorial Indonesia, Indonesia sepenuhnya akan dikuasai China.
Jenderal (Purn) Try Sutrisno berkali-kali mengingat bahwa Presiden itu sudah melanggar konstitusi maka TNI jangan diam saja. Dan momentum perubahan itu hanya di tahun 2024.
Pernyataan Pangdam Siliwangi yang tegas adalah karakter asli TNI yang tidak akan membiarkan negara Indonesia diacak-acak oleh bangsa Asing. Dan pintu masuk pengambil alihan Indonesia adalah melalui Pemilu yang curang. Mereka sudah mensetting sedemikian rupa sehingga semua lini sudah mereka kuasai. Yang bekerja di lapangan membantu mereka (penjajah) China adalah para pengkhianat bangsa yang rela menjual negaranya sendiri kepada musuh demi uang, proyek dan ambisi jabatan tertentu.
Rakyat sangat senang dengan keberanian Mayjen Kunto. Ke depan rakyat dan TNI harus bersatu dan bahu membahu berjuang mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
Kepada para relawan dan pendukung Anies, tentu bukan omdo bentuk dukungannya, tapi siap berjuang melawan segala bentuk kezhaliman, kecurangan, dan manipulasi. Jangan biarkan Pemilu 2024 hanya dijadikan sandiwara oleh KPU dan MK. Setiap relawan dan pendukung Anies harus siap mengawal pelaksanaan Pemilu mulai dari pengecekan dpt (kalau-kalau ada yang ganda dan palsu), pengantaran kotak suara, pengawasan pencoblosan, penghitungan format C1 harus sesuai antara yang dicoblos dengan yang dikumpulkan di KPU, proses penghitungan mulai dari TPS2, di tingkat kelurahan, kecamatan, propinsi sampai KPU Pusat harua sama, pengawasan penghitungan yang manual dan yang menggunakan komputer, termasuk pengawasan yang menggunakan hitung cepat (quick qount) dll. Semua berkas dan data A-Z, dari hulu sampai hilir, dari TPS-TPS sampai ke KPU datanya harus sama dan harus transparan.
Para relawan dan pendukung Anies harus siap menjadi saksi dan pemantau Pemilu 2024.
Jika rakyat bersatu bersama TNI, Indonesia akan kembali merdeka, berdaulat, sejahtera, maju, adil dan makmur.
Bandung, 15 Syawwal 1444