PDIP merupakan partai dengan kader terbanyak yang tertangkap kasus korupsi. Partai berlambang Banteng Moncong Putih ini mempunyai kader bernama Harun Masiku yang belum tertangkap sampai sekarang.
“PDIP merupakan partai dengan koruptor terbanyak yang tertangkap aparat,” kata Eksponen PKM IPB 77/78 Indra Adil dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (4/5/2023).
Indra mencontohkan Harun Masiku yang 3 tahun lebih buron tanpa satupun aparat mengetahui keberadaannya, padahal imigrasi sepakat politikus PDIP itu masih ada di Indonesia.
“Betapa menyedihkannya aparat hukum kita seperti KPK, POLRI maupun Kejaksaan, yang tentu saja bisa dibantu BIN, untuk menangkap 1 buron yang jelas sudah Terbukti Korupsinya dan ada menetap di Indonesia bagai sedang mencari satu jarum di Padang Pasir. Dungu banget! Gitu lho… Gimana mau nangkep ratusan ribu Koruptor yang belum ada bukti apa-apa?” ungkap Indra.
Kata Indra, PDIP bukan menjadi partai wong cilik karena Megawati mengangap rendah tukang bakso ketika mengatakan, ‘Saya tidak ingin punya menantu tukang bakso!’
“Ucapan sederhana yang sangat menohok bagi pedagang-pedagang kecil yang merasa senasib dengan tukang bakso seperti tukang mie ayam, tukang soto, tukang Sayuran dan lain sebagainya. Jangan lupa, para tukang-tukang ini juga memiliki keluarga, pelanggan dan simpatisan yang tak terukur dan lebih penting lagi tak terduga. Jadi jangan sepelekan mereka,” paparnya.
Menurut Indra, PDIP sudah tamat terlebih lagi telah mencalonkan Ganjar seorang penggemar film porno. Lebih baik sandingkan Puan sebagai Cawapres Anies atau Cawapres Prabowo dan tinggalkan Ganjar. Tampaknya Perselingkuhan Cerdas ini akan mampu Menyelamatkan PDIP dari Kebangkrutan Suara Pemilih. Bila tidak berani mengambil Keputusan demikian, bisa berakibat fatal.
“PDIP akan mengalami masa panjang menjadi Partai Liliput. Kenapa harus takut tinggalkan Ganjar? Kenapa harus takut Pada 9 taipan? Kenapa Takut pada Jokowi yang secara Faktual sudah Sirna Masa Kejayaannya? Mereka semualah yang WAJIB TAKUT kepada PDIP! Bukan sebaliknya,” paparnya.
PDIP harusnya menggunakan Puan dan sandingkan dengan Prabowo yang kini justru sedang menggebu semangatnya untuk menang di masa-masa Menjelang Keruntuhannya. “Kesempatan Prabowo hanya tinggal Pilpres Mendatang ini!!! Jadi buat Prabowo Pilpres 2024 mendatang adalah mati hidipnya menjulang tinggi di istana atau masuk comberan,” pungkas Indra.