Diduga Agus Dita Pratama Anggota DPRD Bojonegoro Fraksi PKB Bercumbu PSK di Hotel

Saat ini beredar video dugaan anggota DPRD Bojonegoro Fraksi PKB bernama Agus Dita Pratama (ADP) bercumbu dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) di hotel.

Sepasang yang diduga bukan muhrim itu sedang menampakkan kemesraan layaknya suami istri.

Dalam unggahan salah satu akun TikTok yang bernama @sihtaiiii itu, mengunggah video dengan keterangan di dalam video tersebut menyebutkan “Wajah tikus berdasi yang suka open BO, DPRD Bojonegoro nih senggol dong.”

Dalam keterangan lanjutan di video tersebut juga mengatakan “Menggunakan uang rakyat untuk menikmati wanita open BO” tulis dalam video di akun tersebut. Video tersebut dibanjiri komentar miring dari publik.

Ketua DPRD Bojonegoro, Abdulloh Umar ketika dikonfirmasi mengaku belum tahu video bergambar anggota DPRD Bojonegoro asal PKB yang sedang memangku wanita cantik berambut pirang yang bukan muhrimnya itu.

“Jadi gini, satu. Saya masih belum bisa konfirmasi dengan yang bersangkutan, karena masih belum bisa kita hubungi. Jadi, kita belum bisa memastikan itu betul atau tidak? Apakah itu asli atau editan?’’ kata Umar kepada , Senin (24/4) dikutip INDOsatu.co

Umar meminta semua pihak tidak berspekulasi terlebih dahulu. DPRD Bojonegoro akan meminta klarifikasi terkait dengan hal tersebut. Pihaknya perlu mendapat penjelasan lebih lengkap.

‘’Sekali lagi, karena ini menjelang tahun politik, PKB akan menjadi sasaran tembak. Itu pasti lah,’’ kata Umar.

Kecuali, kata Umar, kalau video itu diunggah oleh ADP sendiri. Karena itu, pihaknya tidak bisa bicara banyak karena belum tahu kebenarannya terkait video tersebut, apakah itu saudara Dita atau siapa, Umar mengaku perlu meminta penjelasan lebih detil.

“Akan kita konfirmasi yang terduga (ADP, Red) itu. Saya akan minta penjelasan, apa yang dilakukan dan sebagainya itu akan kita meminta klarifikasi yang bersangkutan,” kata Umar.

Umar mengaku tidak bisa berasumsi atau menduga-duga, kecuali kalau pihaknya sudah mengetahui informasi yang sebenarnya terjadi seperti apa.

“Jadi, jangan terburu buru mengambil kesimpulan, karena tahun-tahun ini tahun politik, siapa tahu ada orang iseng mengedit atau merekayasa, kan kita juga tidak tahu tho?” kata Umar

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News