Teroris keuangan yang mencuri uang rakyat triliunan rupiah sangat berbahaya bagi bangsa dan negara. Teroris keuangan menjadi mafia dengan melibatkan oknum-oknum di lembaga negara.
“Penjahat paling berbahaya saat ini adalah teroris keuangan yang mencuri ratusan bahkan ribuan triliun uang rakyat,” ungkap wartawan senior Gigin Praginanto di akun Twitter-nya @giginpraginanto, Jumat (10/3/2023).
Menurut Gigin, teroriis keuangan membuat rakyat Indonesia menjadi miskin. “Kelakuan mereka menyebabkan Indonesia harus hidup dengan kemiskinan dan kekurangan gizi secara massal. Tingkat stunting Indonesia termasuk terburuk di Asia,” papar Gigin.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap laporan transaksi janggal Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan kepada publik. Pernyataan Mahfud itu lantas menyedot perhatian masyarakat dan viral di media sosial. Ada beberapa poin dari pernyataan Mahfud MD tersebut. Berikut rangkumannya.
Mahfud menyebut laporan soal transaksi janggal Rp 300 triliun di Kemenkeu sudah ada sejak 2009 hingga 2023. Ada sekitar 168 laporan dengan melibatkan 460 orang di Kementerian Keuangan, namun laporan itu mandek tak direspons Kemenkeu hingga menunggu pihak lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bergerak mengusutnya.
“Tapi sejak tahun 2009 karena laporan tidak di-update, informasi tidak diberi respons. Kadang kala respon itu muncul sesudah terjadi kasus, kaya yang Rafael. Rafael itu menjadi kasus setelah dibuka. Loh, ini sudah dilaporkan kok didiemin (Kemenkeu)? Baru sekarang-sekarang,” Mahfud dalam keterangan video yang diunggah di akun YouTube Kemenko Polhukam RI, Kamis, 9 Maret 2023.
Mahfud juga menduga mandeknya laporan transaksi mencurigakan Rp 300 triliun karena para Direktur Jenderal (Dirjen) di Kemenkeu tidak melaporkan kepada atasannya soal dugaan transaksi mencurigakan tersebut.
Mereka, kata Mahfud, mungkin menganggap transaksi mencurigakan itu sebagai kasus kecil dan tidak bermasalah.
“Ternyata kalau dianggap ndak ada masalah, sekarang ada masalah. Ndak apa-apa, saya kira kita harus membantu Bu Sri Mulyani, Bu Sri Mulyani sedang menyelesaikan itu,” kata Mahfud dalam keterangan video yang diunggah di akun YouTube Kemenko Polhukam RI, Kamis, 9 Maret 2023.
Menurut Mahfud, saat ini informasi sensitif seperti itu tidak bisa lagi ditutup-tutupi dari masyarakat. “Kita tidak bisa menyembunyikan apapun kepada masyarakat sekarang ini, (kalau) tidak tahu dari saya, tahu dari orang lain,” ujar Mahfud.
Mahfud menerangkan, dirinya membuka transaksi mencurigakan di Kemenkeu ini ke publik lantaran wartawan menanyakan kepada dirinya. Sehingga, ia beramsumsi hal ini sudah diketahui oleh publik.
“Tadi ada yang tanya, ya seperti Anda tanya, kok ada berita baru Rp 500 miliar si Rafael? Lalu yang satunya juga tanya Rp 300 triliun. Ya kita tidak boleh berbohong,” kata Mahfud.