Suara Anies Baswedan Lemah di Jateng, Yogyakarta dan Jatim

Pendamping Anies Baswedan harus bisa menambah suara di Jawa Tengah (Jateng), Yogyakarta dan Jawa Timur (Jatim). Anies sangat lemah suaranya di tiga provinsi tersebut.

“Suara Anies terlihat lemah di Jateng, Yogyakarta, dan Jatim. Namun untuk Jateng dan Yogyakarta tampaknya akan tetap dikuasai Ganjar,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (28/1/2023).

Kata Jamiluddin, hanya tinggal Jatim menjadi ajang pertempuran untuk dikuasai Anies. Untuk itu, Anies perlu cawapres yang dapat mendongkrak suaranya di Jatim. Ada dua sosok yang layak dipilih menjadi pendamping Anies, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Khofifah Indar Parawansa.

“Di atas kertas dua sosok ini sama kuat di Jatim. AHY selain kuat di basis nasionalis, juga diterima di warga Nahdliyin. AHY juga diterima kalangan milenial di Jawa Timur,” paparnya.

AHY juga mendapat sokongan dari pendukung Susilo Bambang Yodhoyono (SBY). Pendukung SBY hingga saat ini masih cukup banyak. Mereka umumnya masih berpengaruh di Jawa Timur. Ketua Umum Partai Demokrat juga akan mendapat sokongan dari pendukung Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. Pendukung Emil dari kalangan nasionalis dan Nahdliyin di Jatim juga sangat besar. Begitu juga dukungan dari milenial.

“Karena itu, AHY akan dapat menambah suara secara signifikan di Jatim bila dijadikan cawapres mendampingi Anies. Jatim akan dapat dikuasai dengan menggunakan jaringan dan mesin politik yang dimilikinya,” paparnya.

Jamiluddin mengatakan, Khòfifah kuat di kalangan Nahdliyin. Memang Jatim basis Nahdliyin. Karena itu, peluang suara ke Khofifah akan besar bila dijadikan cawapres Anies.

Selain itu, Khofifah juga dapat menarik suara Nahdliyin di Jateng dan wilayah lain. Meskipun peluangnya tidak terlalu besar untuk mendongkrak suara ke Anies. Karena kekuatan Khofifah memang di Jatim.

“Koalisi Perubahan tinggal memilih AHY atau Khofifah menjadi pendamping Anies. Meskipun secara keseluruhan AHY tampak lebih unggul dari Khofifah dalam mendulang suara,” paparnya.

Setidaknya AHY memiliki mesin politik di Jatim. Hak itu dapat digerakkan kapan saja untuk mendongkrak suara. Apalagi Jatim selama ini memang lumbung suara Partai Demokrat.

“Untuk memastikannya, Partai Koalisi dapat melakukan survei bersama. Melalui survei ini diharapkan diketahui sosok mana yang dapat mendongkrak suara di Jatim. Dengan begitu, penentuan pendamping Anies benar-benar diputuskan secara objektif, sehingga membantu menutupi lemahnya dukungan warga Jatim kepada Anies,” jelasnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News