Rumah Wahidin Halim dilempar sekarung ular kobra sebelum kedatangan Anies Baswedan merupakan bagian operasi teror agar tidak mendukung mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu.
“Sekarung kobra dilempar pagi dini hari di rumah Wahidin Halim sebelum kedatangan Anies Baswedan merupakan operasi teror. Ini pesan ke Wahidin Halim agar tidak mendukung Anies di Pilpres 2024,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (26/1/2023).
Menurut Muslim, pelemparan sekarung ular kobra ini menunjukkan operasi penggagalan Anies dilakukan secara struktur, masif dan sistematis. “Anies juga didemo dengan tudingan politik identitas, dan difitnah didukung kelompok khilafah. Operasi mudah dibaca,” papar Muslim.
Kata Muslim, popularitas dan elektabilitas Anies semakin naik, upaya penggagalan menjadi capres makin kencang. “Di media sosial tiap hari para buzzer selalu menyebarkan fitnah dan kejelekan Anies Baswedan,” jelasnya.
Serangan para buzzer, kata Muslim tidak bisa dilepaskan kelakuan Jokowi yang tidak terima dikritik secara halus oleh Anies Baswedan. “Jokowi secara terbuka menyerang Anies kasus sodetan kali Ciliwung karena mantan Gubernur DKI Jakarta berharap KA Argo Parahyangan bisa beroperasi tahun depan. Ini kritik halus Anies terkait kereta cepat Jakarta-Bandung,” ungkap Muslim.
Sebelumnya diberitakan, rumah Wahidin Halim dilempari karung berisi puluhan ekor ular kobra Rabu (25/1) dini hari. Kejadian itu diduga terkait dengan rencana kedatangan bakal capres dari NasDem, Anies Baswedan berencana mengunjungi rumah mantan Gubernur Banten itu pada pagi harinya.