9 Naga dengan kekuatan finansial yang tidak terbatas dan jaringan di pemerintah maupun penyelenggaran Pilpres sudah menentukan Presiden Indonesia 2024.
“Kekuatan 9 Naga terorganisir bisa menentukan siapa presiden dan pemerintahannya, yang bisa menjadi boneka dan ternak- ternak oligarki,” kata eks Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Yusuf Blegur dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (23/1/2023).
Kata Yusuf, 9 Naga menguasai jalur pemerintahan. Distribusi barang dan jasa, semakin diperkuat dengan intervensi dan bahkan menjadi “inner circle” kekuasaan penyelenggaraan negara. 9 Naga bahkan bisa mengendalikan pemerintah lewat individu maupun komunitas oligarki.
“Spirit komunisme mengadopsi kapitalisme dalam percaturan global di China membuat 9 Naga menguasai Indonesia dalam faktor teknis dan strategis kepentingan publik di semua lini, dari sektor hulu hingga ke sektor hilir,” paparnya.
Tak puas dengan menguasai sumber daya alam meliputi minyak, emas, batubara hingga nikel, kata Yusuf, 9 Naga juga merambah retail bisnis kecil seperti alfamart-indomart, properti, hingga mal dan super blok. Bisnis yang sudah merambah industri perkotaan sampai ke pelosok desa, laut dan pegunungan tak lagi menyisakan kekayaan bagi rakyat dan negara Indonesia.
Hampir 80% lahan di Indonesia dikuasai 1% dari seluruh rakyat Indonesia, tak lebih dari 25 orang pengusaha. Hanya dalam 2 periode kepemimpinan rezim Jokowi, oligarki korporasi yang dipimpin 9 Naga telah sempurna menguasai hajat hidup orang banyak.
“Ekonomi nasional terkapar, sementara institusi negara seperti partai politik, DPR-MPR, MA, Kejakgung, MK, TNI-POLRI hingga KPU, tak lepas dari pengaruh oligarki, pemilik modal besar yang sudah terjun ke ranah politik,” ungkapnya.