Soekarno Akui Merangkul PKI

Presiden Soekarno (Bung Karno) sewaktu Orde Lama (Orla) mengaku merangkul Partai Komunis Indonesia (PKI) karena dianggap unsur yang hebat dalam penyelesaian Revolusi Indonesia.

“Mengggabungkan menjadi satu semua tenaga-tenaga revolusioner progresif di salam kerangka politik yang demikian itu, maka sebenarnya bukanlah satu barang yang aneh bahwa pemerintah republik Indonesia merangkul kepada PKI, bahwa saya sebagai mandataris daripada MPRS merangkul PKI, bahwa saya sebagai pemimpin Revolusi Indonesia merangkul kepada PKI,” kata Soekarno saat pidato di Kongres ke-7 PKI yang tersebar di YouTube.

Soekarno memuji PKI sebagai partai yang besar dengan anggota berjumlah 3 juta dan simpatisan 20 juta serta konsekuen dalam progresif revolusioner.

“Siapa yang bisa membantah PKI unsur yang hebat dalam penyelesaian Revolusi Indonesia ini. Tadi telah disitir oleh kawan Aidit apa sebabnya menurut saya PKI menjadi besar, PKI ndoro, ndoro itu, lihat tangan saya lho menjalar, menjalar, menjalar, menjalar. PKI menjadi kuat, PKI sekarang beranggotakan 3 juta, simpatisannya 20 juta apa yang sebabnya demikian, ia oleh karena PKI adalah konsekuen progresif revolusioner,” papar Soekarno.

Kata Soekarno, semua kekuatan progresif revolusioner harus digabungkankan untuk menyelesaikan Revolusi Indonesia.

“Nah sudah barang tentu saudara-saudara, saya yang berpendapat bahwa revolusi Indonesia ini tidak dapat diselesaikan jika tidak digabungkan menjadi satu semua, semua tenaga progresif revolusioner,” jelasnya.

“Saya merangkul PKI, saya berkata, PKI ya sanakku, yo kadangku, yen mati aku melu kelangan (PKI itu saudaraku, jika PKI Mati, aku juga merasa kehilangan). Di dalam segala republik Indonesia ya bagian ‘Malaysia’ ya bagian berdikarinya ekonomi ya bagian kedaulatan politik, ya bagian berkepribadian kebudayaan, selalu PKI adalah berdiri di barisan yang paling depan daripada barisan Indonesia ini. karena itu pun saya tanpa tedeng aling-aling, ya PKI kene dulurku, kene dulurku, ya sanak ya kadang, yen mati aku sing kelangan,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News