Ketua Umum partai politik (parpol) yang maju menjadi calon presiden bukan memasang memasang orang lain yang bukan kadernya.
“Demokrasinya begitu. Ketum partai yang maju gitu loh. jangan ambil orang dipasang di situ,” kata Haikal Hassan dalam perbicangan dengan era.id, Senin (2/1/2022).
Haikal mengaku sudah menyerahkan calon presiden kepada Prabowo Subianto. “Kalau saya sudah bilang pada waktu itu dari awal bahkan bukan sekarang dari awal serahkan ke Pak Prabowo,” ungkapnya.
Kata Haikal, dirinya tidak pernah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun tokoh agama. “Saya bayar Rp1 miliar saya kasih sayembara kalau ada ucapan saya menghina presiden, menteri, apalagi, ulama, pendeta, pastor,” jelasnya.
Ia juga membantah pernah mengikuti berbagai organisasi termasuk FPI. “Saya belum pernah ikukt organisasi manapun. Saya bukan anggota FPI,” paparnya.
Dalam catatan redaksi www.suaranasional.com, Haikal Hassan pernah menjadi sekjen Habib Rizieq Syihab Center (HRS Center).
Selain itu, Haikal Hassan pernah menjadi salah satu ketua sekaligus Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 sebelum dinonaktifkan.
Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif tak merinci urusan yang tengah dijalani Haikal. Dia mengungkapkan Haikal sendiri yang meminta mundur yang kemudian disetujui oleh PA 212.
“Maka Dewan Tahfidz Nasional (DTN) PA 212 konsultasi dan minta pertimbangan dengan Majelis Syuro untuk menonaktifkan beliau sementara waktu. Akhirnya permohonan beliau kita penuhi,” kata Slamet.
Keputusan penonaktifan Haikal Hassan tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Dewan Tahfidz Nasional PA 212 Nomor 001/SK-PP/DTN PA 212/II/2022.
Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif dan Sekjen PA 212 Uus Solihuddin. Haikal Hassan resmi dinonaktifkan sejak 21 Februari 2022 lalu.