Banyak kalangan diduga berupaya untuk menjegal Anies untuk bisa maju menjadi calon presiden (capres). Dari mulai cacian, makian sampai dengan rasis. Padahal Anies tidak memiliki apa-apa, bahkan dalam polling-pun hanya menduduki urutan tiga. Mengapa banyak kalangan terlihat ketakutan, ada apa dengan Anies Baswedan ini?
“Seharusnya tidak perlu takut siapapun yang dicalonkan menjadi presiden, apalagi sudah ada polling yang beredar kalau yang menang atau urutan 1 atau 2 adalah Ganjar atau Prabowo. Jadi apa yang harus ditakutkan dari Anies,” ujar Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Al Hamid kepada wartawan, Jum’at (30/12/2022).
Menurutnya, semua bakal capres maupun pendukungnya tidak perlu saling menjelekkan satu dengan yang lainnya. Tapi tunjukanlah konsep dan gagasan serta karyanya untuk bangsa ini.
“Sebaiknya ujaran kebencian harus dihindari bagi para bakal calon presiden dan pendukungnya agar ke depan rakyat bisa berpikir dengan jernih memilih pemimpin yang akan menjadi pilihannya. Pemimpin yang memiliki track record dan gagasan yang baik untuk membangun bangsa dan negara,” jelasnya.
Dikatakan Habib Umar, kepada masyarakat diminta untuk mengikuti ajakan Anies Baswedan untuk tidak menyebarkan hoaks dan kebencian.
“Untuk mendinginkan suasana saya jadi ingat kata-kata Pak Anies perlu disebarkan ke semua masyarakat untuk menghindari pernyataan tercela dan hoaks. Jika mendengar sesuatu hinaan atau pernyataan yang tidak baik, jangan balas dengan hal yang serupa, tapi balaslah dengan senyuman. Pasti lawan dan kawan akan berfikir,” tutur Habib Umar.
Ketika ditanya soal tahun 2023 yang bakal panas, Habib Umar menjawab, situasi panas dalam politik Indonesia asal bukan untuk menghanguskan tetapi menghangatkan itu bagus. Begitu juga dengan dingin jika dingin tersebut bukan untuk membekukan tetapi menyejukkan itu diperlukan. “Jadi panas dan dingin dalam kehidupan dan politik itu merupakan hal yang biasa,” jelasnya.
Lebih jauh, Habib Umar berharap di tahun 2023 nanti, bangsa Indonesia bisa sejuk, aman dan tenang. Dalam urusan politik seharusnya menghindari yang namanya ujaran kebencian yang sudah pasti tidak bermanfaat dan hanya akan bikin gaduh. Jangan ada rekayasa kegaduhan yang dibentuk yang ujungnya untuk menunda pemilu.
“Apalagi jika ujaran kebencian tersebut dilakukan elite politik bisa membawa perpecahan, dari sekarang galang persatuan jaga ucapan dan perkataan. Kita jaga negeri ini dari orang orang yang menginginkan republik ini hancur,” katanya.