Relawan Jokowi dalam Gerakan Nusantara Bersatu mengadakan pertemuan di Gelora Bung Karno (GBK) hanya kegiatan hura-hura dan kemungkinan menelan biaya ratusan miliar rupiah.
“Itu biaya sangat besar. Hitung saja mendatangkan 100 ribu orang dikalikan ribuan bus dan rata-rata dari luar Jakarta. Mungkin ada ratusan miliar hanya untuk acara hura-hura di tengah kondisi ekonomi yang sulit,” kata politikus PDIP Masinton Pasaribu dalam acara di tvOne, Senin (29/11/2022). “Harusnya presiden milik kita bukan milik relawan,” ungkapnya.
Masinton melihat, para elit relawan yang bertemu Presiden Jokowi di ruangan khusus di GBK kebanyakan komisaris BUMN. “Elit relawan yang datang ini rata-rata komisaris BUMN,” papar Masinton.
Kata Masinton, relawan harusnya kreatif membawa presiden nonton bola dengan spirit Asia-Afrika saat piala Dunia 2022 Qatar. “Mempunyai momentum politik,” ungkapnya.
Ia heran dengan kegiatan relawan yang sering melakukan musyawarah dan pertemuan padahal Jokowi sudah tidak maju lagi di Pilpres 2024. “Elit relawan hal sering dilakukan musyawarah dan lain-lain. Pak Jokowi tidak mau nyalon lagi. Semua pencalonan melalui parpol, mau relawan kumpul, yang mencalonkan dari parpol,” jelas Masinton.
Masinton menilai relawan melakukan aktivitas politik mendompleng Jokowi agar bisa dititipkan dalam kepemimpinan berikutnya. “Harusnya bergabung partai politik,” pungkasnya.
