Seorang salah seorang peserta bercerita, bahwa dia diundang istighosah bersama Habib Lufti ke GBK bersama santrinya, mereka diberi uang untuk bus dan konsumsi, tentulah menyenangkan. Pertama bisa ketemu tokoh ulama seperti beliau, kedua diberi ongkos jalan dan konsumsinya.
Akan tetapi, setibanya di GBK ternyata hanya ada goyang bordari artis ID dan penyanyi dangdut ID. Itu yg mereka hafal. Rupanya acara Nusantara Bersatu’ di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (26/11/2022). Acara istighosahnya tidak ada.
Setelah ada pengumuman Jokowi datang, mereka akhirnya keluar dan pulang, tapi beberapa santrinya tertinggal di dalam. Pintu dikunci !!!. Setelah teriak-teriak ke-4 santri tersebut diperbolehkan keluar, pintu dikunci lagi. Panitia banyak dari Indonesia bagian Timur terlihat dari postur tubuhnya.
Menurut ustad tersebut 75 % peserta kena tipu semua, mereka tertarik datang karena undangan istighosah bersama Habib Lufti tokoh NU. Yang menarik, mungkin panitia sudah tahu kalau tidak menipu, mana mungkin massa sebanyak itu bisa datang. Rupanya kebiasaan pemimpinnya sudah menjadi kebiasaan lingkungannya juga.
Sayangnya praktek seperti itu sebenarnya mencoreng nama Jokowi itu sendiri, sesaat seperti berhasil menyelenggarakan event besar, tapi akibat tipu-tipu dipastikan kepercayaan pada Jokowi akan berkurang.
Saat uang bukan lagi daya tarik, dicoba dengan cara lain, sayangnya penipuan itu mudah diketahui dan akibatnya panjang. Lihatlah emak-emak dari Banten korban prank panitia, dalam video terlihat mengibarkan uang 40.000 an dari Jokowi katanya. Alangkah susahnya hidup penuh tipu tipu demi pencitraan, hanya untuk mendapatkan dukungan semu 3 periode.
Jika saja panitia yang berasal dari kelompok yang berseberangan tentu sudah ada yg melaporkan dan sudah ditangkap. Hidup ditengah rejim yang memusuhi rakyatnya sendiri, seperti inilah, penuh misteri.
Bandung, November 2022
Memet Hakim
Pengamat Sosial
Ketua APIB