Apalagi, deklarasi Koalisi Perubahan yang digagas sebelumnya oleh NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) batal dilaksanakan pada 10 November 2022, lalu.
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom, Pratama Ari Junaedi, menilai, apa yang disampaikan Surya Paloh itu setelah molornya deklarasi pasangan capres-cawapres dari Koalisi Perubahan yang digagas NasDem.
Ia pun menduga, hal itu terjadi karena masih alotnya pembahasan siapa yang akan menjadi ‘pengantin’ Anies Baswedan “Jika Demokrat begitu ngotot menyodorkan nama AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan PKS begitu gigih menyorongkan nama Aher (Ahmad Heriawan) maka potensi gagalnya pencapresan Anies Sudah di depan mata,” kata Ari Junaedi saat dihubungi Tribun Network, Sabtu (12/11/2022).
“Pernyataan-pernyataan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh akhir-akhir ini pun juga dilanda kegamangan,” tambahnya.
Ari pun berpandangan, apa yang terjadi pada Partai NasDem dan Koalisi Perubahan yang batal deklarasi, bisa dilihat dalam dua faktor.
Pertama, sebutnya, dengan langkah pencapresan Anies Baswedan justru menimbulkan ketudakharmonisan hubungan Partai NasDem dengan Presiden Jokowi.