Puluhan warga dari dusun plapak dan dusun tingan, desa ganggangtingan, kecamatan ngimbang, lamongan berbondong bondong ke lahan perhutani petak 151 dan petak 152 KRPH Tingan, BKPH Ploso Timur, KPH Jombang.
Kedatangan puluhan warga desa tersebut untuk menghadang alat berat, yang beberapa pekan terakir mengolah lahan yang biasa mereka garap selama ini.
Gagal menghadang alat berat yang beroperasi di lahan yang disoal warga, karena alat berat yang di maksud sudah tidak di jumpai lagi di lokasi. Marjuki yang di kenal sebagai Relawan Jokowi melakukan orasi untuk menenangkan warga. Dalam orasi Marjuki memohon kepada Presiden Jokowi, agar lahan yang sudah ditraktor oleh perhutani untuk kembali digarap oleh warga. Marjuki juga berharap lahan tersebut bisa dijadikan perhutanan sosial agar warga menggarap lahan tersebut selama 35 tahun.
Orasi dari Marjuki disambut yel yel oleh warga dengan teriakan Hidup Pak Jokowi, Hidup Pak Jokowi, Siap satu komando 2024 ikut Pak Jokowi.
Setelah sekian lama, tidak ada pihak perhutani yang menjumpai mereka. Kemudian warga melanjutkan aksinya di KRPH Tingan yang di temui oleh Asper BKPH Ploso Timur. Jasmidi selaku Asper mengatakan akan menutup semua lahan perhutani yang digarap warga tanpa ijin, agar hutan akan berfungsi secara ekologi begitu ungkapnya sesuai arahan dari pimpinannya.
Kapolsek Ngimbang, AKP Sampun SH, yang hadir untuk mengamankan aksi warga, memberi arahan agar persoalan ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
Sementara itu, satu perwakilan warga akan melakukan aksi yang lebih besar apabila pihak perhutani tetap menanam tebu di petak 151 dan 152 yang luasnya sekitar 10 hektar. Karena alih fungsi hutan menjadi perkebunan akan berdampak lingkungan, seperti banjir dan tanah longsor.(ʀɪɴᴛᴏ ᴄᴀᴇᴍ)