Saat ini Indonesia sudah dikuasai Sembilan Naga. Berbagai peraturan yang dikeluarkan termasuk dalam bidang pertambangan, dan investasi menguntungkan kelompok Sembilan Naga.
“Sembilan Naga menguasai Indonesia dengan segala cara termasuk membeli para pejabat negara,” kata pengamat sosial Memet Hakim kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (5/11/2022). “Para pejabat di level bawah sampai pusat yang lemah iman dengan segala senang hati mau menghamba Sembilan Naga,” tegasnya.
Kata Memet, Sembilan Naga tidak bodoh, jika mereka keluar uang, tentu dapat proyek, kedudukan atau privilage lainnya. “Perizinan merupakan lahan basah intuk pemberi ijin, dan Sembilan Naga memanfaatkan kelemahan pejabat negara,” ungkap Memet.
Jaringan Sembilan Naga merobohkan cagar budaya di Jalan Cihampelas, Bandung, Walikota dan Gubernurnya tidak berdaya mencegahnya. Begitu juga KPK sering tidak Berdaya terhadap koruptor Jaringan Sembilan Naga.
Ketidakberdayaan menegakkan aturan itu merupakan indikasi adanya duit haram telah masuk ke kantong para pejabat negara.
Kata Memet, selama pejabat butuh duit dan ingin kaya, selama itu pula pengusaha Sembilan Naga dengan mudah memperbudak pejabat negara.
“Memang ada oknum tentara, polisi, ASN bukan pejuang seperti bapak dan kakeknya dulu sehingga mudah tergoda oleh duit,” jelas Memet.
Sembilan Naga, kata Memet membuat pulau reklamasi yang diperuntukkan untuk kelompoknya. “Sembilan Naga membuat partai dan memiliki stasiun tv sendiri. Ada dugaan Sembilan Naga menjalankan bisnis haram seperti prostitusi, judi dan narkoba,” paparnya.