Ngeri, Ada Jebakan Batman buat Anies

Ada jebakan batman untuk Anies yang mengusulkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu  berpasangan dengan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Selama ini, orang kepercayaan Jokowi itu sangat bertolak belakang dengan Anies terutama masalah reklamasi maupun kebijakan lainnya.

“Usulan Anies-Luhut bisa jadi ini jebakan batman. Selama ini, Luhut identik dengan Dutanya China dan itu diakui pemerintahan Beijing. Berbagai proyek China oleh Luhut seolah dipaksakan supaya jalan، tanpa mempertimbangan maslahat dan madharatnya bagi rakyat,” kata pemerhati politik dan sosial Sholihin MS kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (5/11/2022).

Jadi jebakan batman, kata Sholihin, Luhut itu orang kepercayaan Jokowi. Bukan saja sebagai Menteri Merimves, tapi kedekatan Luhut dan Jokowi juga karena faktor bisnis dan sahabat dari semenjak Jokowi di Solo.

“Rasanya tidak mungkin Luhut mendukung Anies dengan menjauhi Jokowi. Bagi Jokowi, Anies adalah “musuh” dan “perintang” kekuasaan Jokowi. Apa iya, Luhut mau meninggalkan Jokowi demi Anies. Justru yang mungkin terjadi Luhut sengaja medendekati Anies untuk menjebak Anies,” ungkapnya.

Menurut Sholihin, dari awal Luhut itu sangat benci Anies, terutama ketika mantan Rektor Universitas Paramadina itu menutup pulau reklamasi. Bahkan Luhut sangat geram dengan berkata “siapa itu Anies?”

Sampai saat ini Luhut masih jadi proxy China dan Anies adalah “musuh” China. Anies dan Luhut (saat ini) ibarat air dan minyak, bagaimana mungkin akan mempersatukan keduanya?

“Luhut adalah pendukung setia Jokowi. Sedang Jokowi berusaha untuk menyingkirkan Anies. Bisa jadi, Luhut disuruh menyusup untuk menggagalkan pencapresan Anies,” paparnya.

Banyak masyarakat yang menilai, Luhut yang selalu memaksakan program-program China dengan mengorbankan rakyat dan menekan umat Islam dianggap sebagai “pengkhianat bangsa”.

“Wacana memasukkan Luhut ke koalisi Anies dilupakan saja. Kita ingin pemerintahan Anies nantinya bergerak dari titik nol, pemerintahan yang jujur, adil, berdaulat dan memutus rantai cengkeraman oligarki (neo komunis),” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News