Berbagai lembaga survei pelacur selalu menggunakan Ganjar Pranowo. Lembaga survei yang menempatkan posisi teratas ingin menggiring opini masyarakat untuk memilih Gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Pilpres 2024.
“Lembaga survei pelacur yang selalu mengunggulkan Ganjar,” kata pemerhati sosial dan politik Sholihin M.S kepada redaksi www.suaranasional com, Kamis (27/10/2022).
Kata Sholihin, indikator disebut lembaga survei pelacur di antaranya, pertama, hasil survei tidak sesuai fakta di lapangan. Seolah-olah kontradiktif dengan kenyataan di masyarakat.
“Kedua, hasil survei lembaga tersebut berbeda jauh dari hasil survei lembaga lain yang lebih independen, seperti ILC, Iwan Fals, lembaga survey masyarakat, termasuk hasil survey CSIS (lawan Anies) juga mengunggulkan Anies,” paparnya.
Indikasi lembaga survei pelacur ketiga, hasil angka-angkanya cenderung sama dan tidak variatif, nampak jelas hasil setingan
“Keempat, lembaga-lembaga survei tersebut, pada tahun 2019 adalah lembaga survei bayaran rezim oligarki yang penuh dusta,” paparnya.
Kelima, lembaga survei mereka sengaja menjatuhkan Anies karena mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta bakal mengganggu “oligarki”.
Di tahun 2019 susah mendeteksi lembaga survei pelacur, karena kepercayaan masyarakat kepada rezim masih tinggi.
Kata Sholihin, saat ini Ganjar sebagai perpanjangan tangan Jokowi justru suaranya tergerus dari sana sini, yaitu : Sebagian beralih ke Anies, bahkan di Jawa Tengah sendiri sudah banyak yang beralih ke mantan Gubernur DKI Jakarta
Sebagian mendukung Puan Maharani sebagai sesama kader PDIP. Dukungan dari KIB sangat semua, karena kader dan grassroot Golkar, PAN, dan P3 mendukung Anies.
“Belum lagi Ganjar diterpa banyak masalah : e-KTP yang belum tuntas, kasus Wadas, banjir rob di Semarang, dan kasus video porno,” ungkapnya.