Miliki Persamaan Pembunuhan Brigadir J, Dosen UI: Mafia Sambo Ada di Balik Kasus KM 50

Kasus pembunuhan enam Laskar FPI (KM 50) dilakukan mafia Sambo karena memiliki ciri-ciri yang sama dalam pembunuhan Brigadir Joshua (Brigadir J).

“Kasus KM 50 permainan eksekutornya mafia Sambo. Apa ciri-cirinya? CCTV dimatikan, berita bohong-bohong, memutarbalikkan fakta, menggunakan cara preman,” kata Dosen UI Taufik Bahaudin dalam video yang beredar.

Ciri-ciri kasus KM 50 memiliki kesamaan pembunuhan Brigadir J di mana disebutkan CCTV mati, dan menyebarkan berita bohong.

Ciri keterlibatan mafia Sambo dalam KM 50, kata Taufik Bahaudin, korban selalu disalahkan dan membongkarnya berbelit-belit

“Yang selalu disalahkan korban sudah meninggal, di Kanjuruhan disalahkan tangganya. Bongkarnya lama dan berbelit-belit ada permainan,” tegas Taufik Bahaudin.

Keterlibatan Komnas HAM dalam memberikan keterangan palsu merupakan ciri keterlibatan mafia termasuk dalam KM 50.

“Yang jelas ada permainan dari amplop yang membuat Komnas Ham waktu itu menjadi amat jenaka dalam temuan waktu itu. Kalau sudah berbelit dibuat susah,” ungkapnya.

Keterlibatan mafia Sambo, Taufik Bahaudin teringat peristiwa pembacokan ahli IT Hermansyah. “Saya ingat kasus Ir Hermansyah di mana disebutkan digebukin preman dengan alasan yang dikarang-karang,” ujar Taufik Bahaudin

Kata Taufik Bahaudin, mafia Sambo dijadikan alat kelompok tertentu untuk hal-hal yang tidak benar seperti kriminalisasi. “Melakukan tindakan ilegal,” pungkasnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News