Perusahaan bir Anker, PT Delta Djakarta merupakan aset pemerintah pusat sehingga pemprov DKI tidak bisa begitu saja menjualnya.
“Jadi itu kan sebenarnya aset pemerintah pusat zaman dulu,” kata Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Kamis (20/10/2022).
Heru belum berfikir untuk menjual PT DElta Djakarta yang memproduksi bir Anker. “Belum kepikiran ke situ,” kata Heru Budi
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta terus berkomunikasi dengan DPRD demi melepas saham bir Anker, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan banyak pihak yang berminat membeli saham bir milik Pemprov tersebut.
“Kami percaya pimpinan DPRD, pimpinan komisi, anggota, seluruhnya akan membahasnya bersama-sama dan mencarikan solusi yang terbaik terkait PT Delta yang memang sudah menjadi visi-misi daripada Anies-Sandi ketika itu akan menjual saham PT Delta. Dan banyak sebetulnya yang mengantre, banyak sebetulnya yang mengantre ingin beli,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3).
Namun Riza tidak memerinci lebih lanjut siapa pihak yang mengantre membeli saham produsen bir Anker tersebut. Yang jelas, Pemprov DKI Jakarta masih menunggu persetujuan dari DPRD.
“Jadi kami serahkan kebijaksanaan kepada pimpinan, anggota DPRD, yang saya kira sangat mengerti dan bijaksana bagaimana mencari solusi terkait masalah saham PT Delta,” ujarnya.
Pemprov DKI telah empat kali bersurat ke DPRD terkait penjualan saham bir di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Surat terakhir dikirimkan pada 4 Maret 2021.
Pemprov DKI Jakarta masih menggenggam 26,25 persen saham di perusahaan tersebut. Posisi kepemilikan saham lainnya diisi oleh San Miguel Malaysia 58,33 persen dan sisanya milik masyarakat luas.