Pemerintah berpotensi jatuh setelah dukungan taipan oligarki ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin melemah.
“Jokowi didukung taipan oligarki bahkan mendapatkan dukungan Parpol, TNI – Polri, tetapi saat ini terus melemah mengarah terjadinya eskalasi politik potensial akan menggangu jalannya pemerintahan bahkan menjatuhkan rezim ini,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (19/10/2022).
Kata Sutoyo, oligarki mencari boneka baru menjadi penyebab lemahnya Presiden Jokowi. “Konflik internal di antara taipan menjadi faktor lemahnya Presiden Jokowi,” paparnya.
Dengan ditangkap dan dibongkarnya 3 perusahaan Taipan pengelola CPO (kelapa sawit), Jokowi kehilangan kepercayaan taipan 9 Naga. “Diusut oleh Kejaksaan Agung konon diluar kendali LBP dan Jokowi,” ungkapnya.
Bagi taipan, kata Sutoyo pengamanan dan kenyamanan adalah syarat mutlak mendukung pemerintah. Sementara ditubuh Taipan terjadi perpecahan karena memudarnya mitos Sinar Mas sebagai Kepala Naga.
Munculnya Grup Taipan baru yang lebih dekat AS., dikomandani Erick Thohir, Theodore Permadi Rachmat (Adora l), Edwin Soeryadjaya, Patrick Waluyo (Northstar Group) menjadi kekuatan Oligarki baru .
Salah satu indikasi Taipan tidak lagi mendukung Jokowi adalah pada September 2022 pemutaran film G 30 S. PKI secara masif disebar di YouTube dan Tiktok.
“Gagalnya 9 Naga mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres digantikan oleh Erick Thohir sekalipun tidak mendapatkan dukungan publik,” jelas Sutoyo.
Perpecahan ini jelas memperlemah Jokowi karena kekuatan 9 Naga lebih berkiblat ke China.
Investor utama IKN : SoftBank ( Bank Jepang ) adalah hasil upaya kelompok Erick Thohir, yang mundur – ditengarai karena Jokowi gagal untuk perpanjangan masa jabatannya dan untuk maju 3 ( tiga ) periode.
“Perpecahan Taipan adalah seiring dengan sedang terjadinya perebutan kekuasaan baru berebut menjadi oligarki baru di Indonesia,” ungkapnya.