Ada kemungkinan rekayasa Pemilu 2024 karena masih menggunakan presidential threshold (PT) 20 persen.
“Selama masih berdiri kokoh PT 20, di 2024. Rekayasa pemilu sangat mungkin danĀ bisa saja terjadi,” kata Ketua DPD La Nyalla Mattalitti di akun Twitter-nya, Senen (26/9/2022).
Kata La Nyalla, PT 20 persen merupakan celah oligarki ekonomi bermain politik. “PT 20 menjadi celah oligarki ekonomi bermain politik. Oleh karena itu #hapuspt20 karena itu bukan konstitusi,” jelasnya.
SBY menyampaikan pernyataan bahwa dia mempunyai informasi terkait rencana rekayasa itu menjelang Pemilu 2024.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).
SBY mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, Pilpres 2024 konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” kata SBY.