Warga persyarikatan belum merasakan dakwah ekonomi Muhammadiyah. Organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan masih berkutat dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan belum merambah bidang bisnis besar.
“Kita sudah mencanangkan gerakan ekonomi 7 tahun yang lalu. Sampai hari ini belum merasakan dakwah ekonomi Muhammadiyah,” kata Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, M Azrul Tanjung dalam acara Darul Arqom Ideopolitor di PDM Kota Bogor, Ahad (18/9/2022).
Muhammadiyah memiliki aset yang nilainya miliaran, tetapi tidak bisa dikapitalisasi menjadi usaha besar untuk mensejahterakan warga persyarikatan.
“Kita banyak usaha tetapi tidak mampu kapitalisasi usaha yang besar itu,” papar Azrul.
Azrul mengatakan, Muhammadiyah pernah membuat Bank Persyarikatan tetapi ambruk. “Semua setor sampai miliaran untuk Bank Persyarikatan tetapi ambruk,” jelas Azrul.
Ia berharap AUM yang besar bisa membantu bisnis riil di warga persyarikatan. “Konteks bisnis bukan hanya Persyarikatan tetapi warga persyarikatan,” ungkap Azrul.
Azrul mengatakan, ekonomi sebagai pilar ketiga yang dirumuskan pada Muktamar Muhammadiyah di Makassar. Islam merupakan agama yang sempurna, didalamnya juga mengatur tentang bisnis bagi umat.