Demo menolak kenaikan harga BBM di berbagai daerah yang dilakukan mahasiswa, buruh dan rakyat bisa berujung pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Demo sekarang bukan hanya menolak kenaikan BBM tetapi meminta Jokowi mundur. Apalagi dipikiran rakyat Jokowi turun harga BBM ikut turun,” kata Aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (18/9/2022).
Menurut tahanan politik era Soeharto, rakyat sudah tidak tahan lagi berbagai kebijakan Jokowi yang menyusahkan masyarakat kecil. “Setelah BBM dinaikkan, rakyat mau diarahkan pakai kompor listrik. Ini memberatkan rakyat dan menguntungkan oligarki pengusaha listrik,” paparnya.
Kata Salim, Rezim Jokowi merasa kuat karena didukung parlemen, TNI dan Pria sehingga bisa seenaknya menaikkan harga BBM. “Kalau kekuatan rakyat sudah berbicara tidak ada yang bisa membendung. Soeharto yang begitu kuat saja bisa jatuh,” jelas Salim.
Menurut Salim, mahasiswa berbagai kampus di Indonesia sudah melakukan konsolidasi untuk turun ke jalan. “Para pelajar juga sudah turun ke jalan menyuarakan menolak kenaikan harga BBM,” ungkap Salim.
Kekuatan emak-emak, kata Salim tidak bisa diremehkan dalam menggalang kekuatan melawan Rezim Jokowi. “Emak-emak begitu militan dalam melawan Rezim Jokowi,” pungkas Salim.