Emak-emak yang tergabung dalam Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia (KOPPI) bergabung dengan mahasiswa, buruh dan pelajar ikut menyuarakan menolak kenaikan harga BBM. KOPPI ikut unjuk rasa di sekitar Istana pada Selasa (13/9/2022) dan Kamis (15/9/2022).
Menurut Ketua KOPPI Chaca Binthahir aksi kali menolak kenaikan harga BBM terdiri dari beragam elemen gerakan. “Massa yang bergerak hari ini berasal dari beragam elemen baik dari elemen mahasiswa, pelajar, buruh, maupun emak-emak,” ujar Chaca.
Salah satu demonstran dari KOPPI Leny Siregar mengatakan bahwa aksi perlawanan ini akan panjang hingga menang. “Kami siap berjuang sampai menang meski harus berjuang panjang. Kami tetap aksi tanpa batas dan mendukung aksi mahasiswa membela rakyat,” ujar Leny.
Sementara Marina Sharon Khadizah juga dari KOPPI menegaskan tuntutan yang diperjuangkan adalah aspirasi rakyat.
“Kami akan terus berjuang bersama rakyat, karena kenaikan BBM ini menyengsarakan rakyat dan dampaknya semua kebutuhan pokok dan biaya transportasi akan naik
rakyat sudah sengsara selama dua tahun, dengan naiknya BBM rakyat makin sengsara,” tegas Marina.