Putri Candrawathi tak Ditahan, Kajian Politik Merah Putih: Sinyal Kekuatan Sambo Masih Eksis & akan Lakukan Perlawanan

Kekuatan Ferdy Sambo masih menunjukkan eksisnya dan terlihat akan melakukan perlawanan ketika istri mantan Kadiv Propam itu tidak ditahan padahal terkena pasal pembunuhan berencana.

“Putri Candrawathi yang terkesan mengubah-ubah keterangannya dan tidak ditahan padahal terkena pasal pembunuhan berencana menjadi sinyal kekuatan Sambo masih eksis akan melakukan perlawanan,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (29/8/2022).

Kata Sutoyo, jaringan Sambo yang masih eksis membuat Putri Candrawathi akan menjalankan skenario kebohongan selanjutnya.

“Wajar Timsus merasa perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke kepada Putri Candrawathi atas keterangan dan pengakuan tersebut, konon akan dilakukan pada tanggal 31 Agustus mendatang,” ungkapnya.

Kata Sutoyo, skenario kasus pelecehan seksual akan terus diopinikan jaringan Ferdy Sambo sehingga mengaburkan persoalan utama kasus pembunuhan Brigadir Yoshua.

“Alasan seksual yang seolah olah menjadi alasan yang mudah diterima masyarakat muncul kembali..dugaan kuat sebagai upaya untuk melawan resiko hukum yang cukup berat,” jelas Sutoyo.

Geng Sambo akan melakukan perlawanan, menurut Sutoyo karena merasa memiliki kekuatan dengan keyakinan perang ini harus berakhir tiji tibeh ( mati satu harus mati semua ). Senjata yang paling mutahir adalah aliran dana Sambo yang diduga kuat sudah mengalir kemana mana. Bukan saja di internal Polri tetapi meluas ke instansi dan oknum pejabat di luar institusi Polri.

“Maknanya bukan hanya akan terjadi perang bintang bisa saja berakhir dengan perang bubat . Kondisi seperti ini hanya akan bisa diselesaikan oleh pimpinan Polri yang muncul tanpa beban karena memang dirinya bersih, terbebas dari virus amunisi Sambo,” jelasnya.

Proses pemeriksaan masih berlangsung oleh Timsus Mabes Polri, akan menguak keadaan yang sebenarnya. Ferdy Sambo dan geng mafianya, akan menghadapi resiko hukum yang lebih berat kalau justru terus bertahan dalan rekayasa kebohongannya. Dan semua yang terlibat harus menanggung resiko hukumnya masing masing, makin berat.

Kata Sutoyo, peran Presiden mutlak harus terus turun tangan, hanya pengaruhnya yang selama ini di terkesan diabaikan karena rumitnya masalah tersebut adalah akibat dari peredaran uang hitam Sambo yang sudah menggurita dan merambah kemana mana, saling menggigit dan mengikat diantara mereka yang terlibat.

“Bisa terjadi Presiden juga ketakutan jika kasus Sambo sampai menyeret para pejabat anak buah Presiden. Dan kasusnya akan merembet ke kasus lainnya termasuk kasus KM. 50 dan lainnya,” tegas Sutoyo.

Suka atau tidak Rezim kekuasaan ini harus menjauh ikut intervensi proses pengadilan yang tidak jujur, objektif dan transparan. Apabila ada rekayasa ikut intervensi keputusan di ahir putusan pengadilan, dipastikan rezim ini akan masuk pada masalah yang lebih berat dan bisa berakibat fatal.

“Situasinya sangat rawan tanpa proses penyelesaian di pengadilan berjalan secara transparan, akan berpengaruh langsung terhadap stabilitas pemerintah saat ini,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News