Kegiatan pengajian umum Ahad Pagi di Aula Muhammadiyah Kudus tidak seperti biasanya (28/8/2022). Nampak para siswa diantar orang tuanya dengan berseragam sekolah sudah bersiap di area aula tempat pengajian.
Ustadz-ustadzahnya juga sibuk mempersiapkan anak didiknya untuk tampil di depan peserta pengajian yang jumlahnya ratusan jamaah. Anak-anak usia seperti itu tampak tidak cengeng mengemban tugas tersebut. Karena ini merupakan penampilan perdana mereka. Anak-anak kelas 1 Program Tahfidz.
Setiap hari anak-anak melakukan kegiatan tahfidz dan tartil. Ustadz Amin sebagai pengampu program tahfidz mengatakan, program tahfidz ini sudah terprogram oleh pihak madrasah, anak-anak di pagi hari menghafal surat-surat Al-Qur’an juz 30 kemudian siang hari melakukan muroja’ah.
“Wali murid juga dilibatkan supaya anak-anak bisa menghafal dengan baik dan sempurna,” kata ustadz muda tersebut.
Ustadzah Fita Wali Kelas 1 program tahfidz mengatakan, selama tiga hari para siswa dipersiapkan sebelum tampil di panggung untuk memperlihatkan hafalan Al Qur’an.
“Untuk acara tersebut anak dipersiapkan secara serius selama tiga hari,” paparnya.
Dengan wajah yang serius di depan jamaah pengajian, para siswa menghafal surat An-Naba’ yang berjumlah 40 ayat.
Rasa sukacita dari para pembimbing dan juga orang tuanya ketika anaknya tampil dan mampu menghafalkan dengan baik dan sempurna membuat lega semua pihak.
Walaupun membaca Al-Qur’an merupakan acara pendukung sebelum pembicara tampil. Tapi kali ini merupakan suatu yang spesial karena anak-anak kelas satu bisa tampil bagus.
Kepala Sekolah MI Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus, Ustadz Subagiyo S.Ag mengatakan, program tahfidz merupakan salah satu unggulan.
“Sejak tahun pelajaran 2022/2023 dibuka untuk program tahfidz 2 Juz, yakni Juz 30 dan Juz 29. Kedua Juz ini ditargetkan selesai sampai kelas 4. Sedangkan kelas 5 dan 6 digunakan untuk muraja’ah dengan harapan harapannya pencapaian hafalan tersebut dapat permanen,” ungkapnya.
Kata Ustadz Subagiyo, saat ini anak-anak telah memasuki hafalan QS. An-Naziat yang terdiri dari 46 ayat. Sepanjang perjalanan, anak-anak melalui program ini dengan senang hati.
“Ini tidak terlepas dari pembawaan yang ramah, serta metode yang diterapkan Ustadz dan Ustadzah di madrasah. Adapun di rumah pantauan hafalan dilakukan orang tua. Dengan kerja sama yang baik inilah diharapkan melapangkan jalan bagi anak-anak dalam mencintai al Qur’an sehingga dimudahkan dalam mencapai target,” pungkasnya. (Syahirul/Ach)