Selama hampir dua periode Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkuasa, Polri makin terdegradasi sampai muncul kasus Ferdy Sambo.
“Polri semakin terdegradasi seiring-sejalan dengan kekuasaan rezim Jokowi selama hampir dua periode,” kata mantan Presidium GMNI Yusuf Blegur kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (22/8/2022).
Kata Yusuf, kewenangan tak terbatas meliputi ipolesosbudhankam, Polri justru menjadi institusi yang “over power” dan “super body”. “Bukan hanya bergeser dari alat negara menjadi alat kekuasaan, Polri juga berangsur-angsur menjelma menjadi satu kedinasan yang terkesan korup, represif dan cenderung menjadi musuh publik,” jelasnya.
Kata Yusuf, Polri dan Jokowi seolah-olah menjadi pasangan sejoli, menghadirkan persekongkolan anti demokrasi bak tirani, yang membawa kehidupan rakyat pada jurang penderitaan dan tanpa pemerintahan serta menuju negara gagal.
Bukan hanya menguak kejahatan berjamaah, ramai berkembang kabar kecenderungan pengaruh oligarki yang menguasai institusi Polri. “Ada keterlibatan banyak pihak yang menandakan kerusakan sistem selain sekedar perilaku oknum ditubuh korps Bhayangkara,” tegasnya.
Tragedi Polri menjadi contoh dari kehancuran sistem dan kerusakan mental aparat hampir di semua institusi negara.Rakyat Indonesia hanya punya dua punya pilihan, menikmati ilusi reformasi atau berani revolusi.
“Seperti kata Kapolri Sigit Sulistyo Prabowo tentang ikan busuk dari kepala, bongkar pasang dalam institusi Polri atau segera mengganti Jokowi?” tanya Yusuf.