Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)
‘Perang’ deklarasi dan ‘perang’ baliho. Saling ‘serang’ daerah yang dikenal sebagai basis suara. Sumatera Barat dan Jawa Barat dikenal sebagai gudang suara Anies Baswedan. Sedangkan Jawa Tengah disebut-sebut basis suaranya Ganjar Pranowo.
Sementara Erick Thohir gencar dengan serangan balihonya di beberapa kota di Indonesia. Mencoba menarik simpati publik melalui baliho. Terpampang foto besar Erick Thohir di jalan-jalan protokol.
Relawan Ganjar Pranowo menggebrak basis suara Anies Baswedan di Sumatera Barat. Relawan Des Desa untuk Ganjar Sumatera Barat. Mereka mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden 2024-2029.
Konon kabarnya, _Wallahua’lam_ benar tidaknya. Deklarasi relawan Des Desa Ganjar mengklaim terdiri dari petani, nelayan, ibu-ibu majelis taklim, hingga milenial di Green Talao Park, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Rabu (27/7).
Tak mau kalah dengan Relawan Des Desa untuk Ganjar. Kemarin (31/7), Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) pimpinan La Ode Basir melakukan hal serupa. Diikuti 150 relawan ANIES mendobrak Semarang. ANIES deklarasi Anies for President 2024 di Rumah Makan Cikal Gading Kec. Tuntang, Semarang Jawa Tengah pada Ahad (31/7/2022).
Sementara itu, Relawan Anies Baswedan lainnya seperti S1AP (Simpul Anies Presiden) Indonesia, Anies Baswedan Club (AB Club) dan Sobat Anies gencar melakukan konsolidasi dan sosialisasi Anies Baswedan di Jawa Tengah. Relawan Anies jualan prestasi dan pribadi Anies Baswedan yang bersahaja, santun, cerdas dan pro wong cilik.
Relawan Anies Baswedan Bagian Indonesia Timur (Relabatin) tak mau ketinggalan. Mereka mulai konsolidasi. Relabatin menggelar Rapat Koordinasi Nasional dan deklarasi DPP Relabatin di Makassar, Sabtu, 30 Juli 2022.
Manuver relawan Ganjar Pranowo dan baliho Erick Thohir membuat relawan Anies Baswedan cemas dan khawatir. Ganjar Pranowo dan Erick Thohir langsung ‘menusuk’ ke jantung suara Anies Baswedan. Sumatera Barat ‘diserbu’ relawan Ganjar Pranowo. Jawa Barat ‘diserbu’ baliho Erick Thohir.
Ganjar Pranowo dan Erick Thohir besar oleh media dan lembaga survei. Bukan besar karena prestasi. Termasuk anggota DPR dari PDIP, Trimedya Panjaitan rekan separtai Ganjar Pranowo mempertanyakan prestasi Ganjar Pranowo.
Berdasarkan data BPS, Jawa Tengah merupakan provinsi termiskin di Pulau Jawa karena memiliki produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita sebesar Rp38,67 juta per tahun atau paling rendah.
BUMN era Erick Thohir rugi dan terlilit utang. Garuda Indonesia tahun 2021 tekor sekitar Rp23 triliun dan terjerat utang Rp140 triliun. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terjerat utang Rp90 triliun dan rugi bersih membengkak 18 kali lebih besar dari kerugian pada kuartal pertama tahun 2021 menjadi Rp830,64 miliar dari semula hanya Rp46,09 miliar. Demikian pula dengan PT Indofarma Tbk (INAF) mengalami rugi bersih senilai Rp51,18 miliar pada kuartal I-2022.
Belum lagi beberapa BUMN terjerat utang ratusan triliun. Misalnya saja utang Pertamina mencapai Rp602,43 triliun dan tahun 2022 Pertamina ditaksir rugi mencapai Rp191 triliun. Utang PLN Rp451 triliun padahal rakyat tidak pernah nunggak bayar listrik. Lalu prestasi Erick Thohir apa?
Rakyat jangan terperdaya oleh media dan lembaga survei. Memang terbukti efektif propaganda oleh media dan lembaga survei. Banyak yang mempercayainya. Penggiringan opini publik. Elektabilitas Ganjar Pranowo mengalahkan elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Aneh? Tentu saja tidak. Soalnya Ganjar Pranowo gencar melakukan pencitraan. Pencitraan personaliti Ganjar Pranowo. Sementara Anies Baswedan masih fokus sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies Baswedan belum melakukan apa-apa untuk 2024. Patut bersyukur, pasti. Belum kerja untuk 2024, Anies Baswedan sudah masuk tiga besar elektabilitas tertinggi. Tak perlu berkecil hati. Apalagi cemas dan khawatir. Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 telah membuktikan. Anies-Sandi selalu ditempatkan elektabilitas paling buncit, justru keluar sebagai pemenang.
Tak hanya Ganjar Pranowo. Erick Thohir pun banyak dibantu oleh lembaga survei. Lembaga survei bikin kejutan yang membuat publik tidak terkejut. Soalnya sudah bisa ditebak. Elektabilitas Erick Thohir naik secara signifikan menggeser elektabilitas Puan Maharani. Hasil survei Poltracking elektabilitas Erick Thohir 2,6% naik menjadi 4% versi Indobarometer.
Publik meragukan independensi lembaga survei yang ditenggarai melakukan pelacuran intelektual melalui utak-atik hasil survei sebagai corong politik elite dan oligarki. Lembaga survei lebih menonjolkan sebagai alat propaganda politik calon yang dielus-elus oligarki ketimbang menampilkan hasil survei yang independen, jujur dan tidak transaksional.
Semua lini mereka ‘serang’. Arahnya dapat dibaca publik. Ganjar Pranowo dan Erick Thohir harus jadi. Pejuang suara Anies Baswedan tidak terlena. Tak perlu berkecil hati. Itu artinya Allah subhanahu wata’ala menginginkan kita lebih banyak menangis. Tidak bertepuk dada. Bersujud dan berdoa. Mengetuk pintu langit untuk kemenangan Anies Baswedan di tahun 2024.
Sebagai pejuang suara Anies Baswedan selayaknya pejuang berhati besar. Berfikir besar. Berjiwa besar dengan strategi besar. Lakukan yang terbaik sebagai pejuang suara Anies Baswedan. Berjuanglah semampunya. Teruslah bergerak. ‘Bahan bakar’nya semangat. ‘Amunisi’nya dari Allah Yang Maha Kaya. Demi masa depan anak cucu. Jangan berharap dapat ini dan itu. Berharaplah pada Allah Azza wa Jalla (Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung). Yakinlah Allah Rabbul ‘Alamiin punya skenario terbaik untuk kita.
Bandung, 3 Muharram 1444/1 Agustus 2022