Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor haram masuk menjadi pengurus atau kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Yang penting memberikan maslahat organisasi Ansor. Yang patut jenengan (Anda-red) pegang jangan sampai kader Ansor jadi kader PKS. Itu haram,” kata pengurus Ansor saat pelantikan di daerah Muntilan dalam video yang beredar.
Pengurus Ansor mengatakan, kadernya diharamkan bergabung PKS karena memiliki ideologi yang berbeda.
“Kenapa? Karena dalan aturan ideologi sudah berbeda jauh. Mau berpolitik warna hijau, merah, kuning, tapi jangan oranye campur putih,” katanya.
Sebelumnya, pada 2018 kader GP Ansor Kabupaten Tangerang Muhammad Asdiansyah melalui akun Facebooknya, mengunggah foto diri tengah memegang sebilah golok. Ia menuliskan “Orang Banten Haram Mendukung atau Pilih PKS”.
Asdiansyah menegaskan, tulisannya didasari atas kesimpulan ulama di Banten.
Dirinya mengaku, tidak membeberkan semua yang disampaikan para ulama karena khawatir akan memicu aksi besar yang justru menjadi masalah bagi PKS.
“Saya bilang haram, karena saya menyimpulkan masukan dari para ulama tersebut. Toh orang-orang mau percaya atau tidak itu lain urusan, karena tergantung keyakinan masing-masing. Sama seperti ketika mereka mengharamkan rokok, kami santai saja, tetap merokok saja. Padahal fatwa haram terhadap rokok tersebut bisa merugikan warga NU yang menjadikan rokok sebagai mata pencariannya seperti para petani tembakau di Kudus,” jelas Asdiansyah.