Hari Kebangkitan Nasional merupakan momentum untuk menyatukan gerakan rakyat dalam melawan penguasa yang zalim.
Demikian dikatakan Aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (20/5/2022). “Gerakan rakyat makin terkonsolidasi baik dengan berbagai pertemuan termasuk dengan kalangan buruh,” paparnya.
Menurut Salim, rakyat bangkit dalam menyuarakan kondisi yang serba sulit. “Harga minyak goreng masih mahal padahal mafianya sudah ditangkap,” jelasnya.
Kata tahanan politik di era Soeharto, di Hari Kebangkitan Nasional warga Solo juga menyuarakan meminta Jokowi mundur. “Ini menandakan kebangkitan rakyat Solo dalam melawan Jokowi makin kencang,” tegas Salim.
Selain itu, ia mengatakan, kejatuhan Soeharto tidak lepas momentum Hari Kebangkitan Nasional. “Soeharto jatuh setelah Hari Kebangkitan Nasional,” pungkasnya.