Mencari Sosok Calon Pendamping Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)

Walaupun dibilang masih terlalu dini membicarakan calon wakil presiden pendamping Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024. Apalagi politik di Indonesia sangat cair dan dinamis. Bisa saja bakal terjadi kejutan politik menjelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden pada September 2023.

Setidaknya kita bisa memprediksi berbagai kemungkinan berdasarkan kecenderungan politik kekinian. Gambaran tentang sosok calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Rasyid Baswedan.

Diskusi-diskusi seperti ini tentu saja akan memperkaya khazanah tentang potensi, peluang dan resistensi tentang sosok calon wakil presiden pendamping Anies Rasyid Baswedan.

Bila tak ada aral melintang, 4 (empat) partai bakal mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden tahun 2024-2029. Keempat partai tersebut telah melebihi batas minimal presidential threshold 20%, yaitu 31,6% atau 182 kursi DPR.

Pergerakan tiga dari empat partai pendukung Anies Baswedan dapat kita baca dari simpul-simpul relawan Anies Baswedan yang terafiliasi dengan tiga partai tersebut. Tak berhenti disitu saja, bahkan ada dua partai yang disebut-sebut bakal menyodorkan calon RI-2 pendamping Anies Rasyid Baswedan. Walau masih malu-malu, dua partai itu mulai mengelus-elus jagonya masing-masing.

Demokrat kabarnya mulai mewacanakan duet Anies-AHY. Mengulang kembali duet bersejarah dan monumental, SBY-JK pada 2004. SBY, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Sedangkan JK, gerbong Golkar yang berada dibalik pencalonan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon RI-1. Apalagi Anies Baswedan punya sejarah tersendiri bersama Demokrat. Pernah ikut konvensi Partai Demokrat tahun 2013 silam.

Sementara itu, PPP mengusulkan duet Anies-Khofifah. Duet Islam modernis dan tradisional. Dalam sejarah Pilpres langsung sejak 2004, Calon RI-2 selalu menang Pilpres bila didampingi oleh representasi Islam tradisional, yaitu JK dua periode (SBY-JK dan Jokowi-JK) serta KH. Ma’ruf Amin.

Tidak menutup kemungkinan detik-detik terakhir Partai Golkar bakal merapat mendukung Anies Rasyid Baswedan. Duet Anies-Ganjar. Duet Islam religius nasionalis plus.

AHY dan Khofifah kuat di Jawa Timur. Ganjar Pranowo kuat di Jawa Tengah. Pasangan Anies-AHY atau Anies-Khofifah jelas membidik pemilih Jawa Timur sekitar 30 juta lebih pemilih. Targetnya menang di Jawa Timur.

Secara kalkulasi politik, Anies Baswedan lebih menguntungkan membidik calon pendamping yang berasal dari Jawa Timur ketimbang dari Jawa Tengah. Soalnya, suara pemilih Jawa Tengah tidak bulat. Suaranya terbelah antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Belum lagi duet Anies-Ganjar atau Anies-Puan akan menimbulkan resistensi politik terhadap Anies Baswedan dari pemilih Islam. Anies Baswedan dapat tambahan dari pendukung Puan Maharani atau Ganjar Pranowo tapi akan kehilangan dukungan dari pemilih fanatik Anies Baswedan.

Selain itu, amat tergantung apakah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani akan sama-sama maju Pilpres 2024. Puan Maharani maju melalui PDIP. Sementara Ganjar Pranowo berpeluang diusung oleh GOLKAR.

Secara electoral lebih menguntungkan Anies-Ganjar dibandingkan Anies-Puan. Anies-Ganjar lebih berpeluang menang jika dibandingkan Anies berpasangan dengan Puan. Lain ceritanya bila salahsatu dari dua nama tersebut tidak jadi maju Pilpres 2024.

Berdasarkan asumsi itu, wajar bila banyak pihak menilai bila Anies Baswedan berduet dengan AHY atau Khofifah akan membuka peluang besar unggul di Jawa Timur menyusul 4 (empat) propinsi lainnya di pulau Jawa, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta. Jauh dibandingkan bila Anies berduet dengan Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.

Dengan kemenangan di Pulau Jawa minus Jawa Tengah ditambah Sumatera, Kalimantan, NTB, Sulawesi dan Maluku. Diprediksi Anies-AHY atau Anies-Khofifah berpeluang besar memenangi Pilpres 2024.

Wallahua’lam bish-shawab

Bandung, 16 Ramadhan 1443/18 April 2022

Simak berita dan artikel lainnya di Google News