Suara meminta mundur Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin kencang setelah kenaikan harga termasuk pertalite, LPG 3 dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.
Demikian dikatakan aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (15/4/2022). “Rezim Jokowi membebankan keuangan negara kepada rakyat,” ungkapnya.
Kata Salim, Rezim Jokowi tidak mempunyai perencanaan pembangunan secara baik sehingga keuangan negara jebol. “Hanya mengandalkan utang dan pajak. Namun tidak diikuti produktifitas yang baik,” jelas Salim.
Mantan tahanan politik era Soeharto ini mengatakan, Rezim Jokowi merasa bisa mengendalikan suara protes rakyat sehingga semuanya menaikkan harga berbagai kebutuhan pokok.
“Rezim ini tidak belajar dari kejatuhan Soekarno dan Soeharto di mana rakyat menjadi kekuatan yang bisa menumbangkan penguasa,” papar Salim.
Salim mengatakan, suara rakyat di pasar sudah mengeluhkan kenaikan berbagai kebutuhan pokok. “Jokowi blusukan dan memberikan BLT hanya pencitraan saja. Yang dibutuhkan kebijakan pro rakyat,” pungkas Salim.