Telah lama dan untuk kesekian kali PSI menunjukkan diri dengan garang mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bahkan Ketua Umum PSI Giring Ganesha, mengaku tidak rela jika Anies menjadi presiden di 2024.
Kini beredar pernyataan Grace Natalie di berbagai media yang menyatakan bahwa ada hubungan relawan Anies dan massa yang melakukan penganiayaan terhadap Ade Armando saat aksi demo oleh mahasiswa depan gedung DPR RI beberapa hari yang lalu.
Sebagai pendukung dan relawan Anies saat pilkada DKI Jakarta, Wisnu Permadi menyatakan bahwa Grace Natalie ini seperti orang stres karena telah menebarkan narasi kebencian dan fitnah terhadap relawan atau pendukung bapak Anies, hal tersebut tidak benar. Tepatnya Grace Natalie di juluki “miss halu”
Wisnu mengingatkan Grace dan PSI agar tak menyampaikan pendapat yang menimbulkan narasi kebencian. (Santai saja say)… semenjak bapak Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta telah membuktikan prestasi dan komitmen politiknya menciptakan toleransi antar agama, membangun dan mempererat antar masyarakat untuk saling berkolaborasi demi kepentingan membangun DKI Jakarta.
“Dalam membangun DKI Jakarta dan Indonesia yang jauh lebih baik seyogyanya partai politik menggunakan narasi yang tidak menimbulkan ruang kebencian, Saya kira Grace Natalie harus banyak belajar ilmu komunikasi politik kalau mau jadi politisi yang dikenang baik atau jangan-jangan PSI sedang mencoba mencari perhatian dengan cara seperti ini agar bisa diperhatikan oleh relawan Anies, mengingat elektabilitas bapak Anies makin meningkat,” ujarnya, Kamis (14/4/2022).
Ia menambahkan, kritik bukan seperti membenci. Seorang politikus di sebuah parpol, kata dia, harus menjaga etikanya saat berbicara atau menyampaikan pendapat. “Saya kira seorang politikus harus menjaga etika, dengan demikian mereka menjaga nama baik parpolnya,” pungkas Wisnu.