Logika mahasiswa dipertanyakan yang menolak tiga periode jabatan Presiden. Padahal Joko Widodo (Jokowi) sudah tegas taat konstitusi menjabat dua periode jabatan Presiden.
“Bagaimana logikanya? Mahasiswa memberi waktu dua hari kepada presiden,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Selasa (5/4/2022) dikutip dari CNN Indonesia.
Kata Ngabalin, Jokowi telah menegaskan penolakan terhadap perpanjangan masa jabatan. Ngabalin mengaku heran mahasiswa masih terus menggelar aksi unjuk rasa.
“Apakah mereka paham konstitusi mengatur periode masa presiden dan tidak mengatur perpanjangan?” ucap Ngabalin.
Politikus Partai Golkar itu meminta mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara santun. Dia minta tak ada lagi ancaman atau ultimatum yang dilayangkan ke Jokowi.
“Mereka akan jadi pemimpin-pemimpin besar republik ini. Mulai sekarang, mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, enggak usah main ancam. Itu bukan watak mahasiswa,” ucapnya.