Tembak Mati dr Sunardi, Sastrawan Politik: Densus 88 Mendapat Dosa Jariyah

Densus 88 mendapat dosa jariyah setelah membunuh dr Sunardi karena berakibat pasien almarhum yang tidak tertangani. Selama ini dr Sunardi menggratiskan pasien ketika berobat.

“Bagaimana pasiennya setelah dr Sunardi meninggal. Densus 88 mendapat dosa jariyah,” kata sastrawan politik Ahmad Khozinudin dalam dialog di YouTube, Jumat (11/3/2022).

Khozinudin mengatakan, Densus 88 tidak perlu menembak mati dr Sunardi dan bisa menangkap secara hidup. “Kalau dalam penangkapan dr Sunardi jika lari dan tidak ditembak apa Densus 88 kehilangan dr Sunardi? Tidak. Bisa datangi ke rumahnya, kalau tidak ada tetapkan DPO,” paparnya.

Selain itu, Khozinudin mempertanyakan aparat termasuk Densus 88 yang tidak bisa menangkap Harun Masiku.

“Harun Masiku walaupun yang dikirim Densus 88 tetap aman. KKB di Papua juga aman dan tidak dikirimi Densus 88 walaupun membunuh warga sipil dan aparat,” ungkap Khozinudin.

Seorang dokter yang bekerja di lembaga kemanusiaan dr Sunardi beralamat Bendosari, Sukoharjo ditembak mati Densus 88 atas dugaan terlibat kegiatan terorisme, Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 21.00 malam. Selama ini dr Sunardi aktivis kemanusiaan di lembaga Hilal Ahmar Society.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy membenarkan adanya penembakan Densus 88 terhadap terduga teroris di Bendosari, Sukoharjo.

“Terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia,” kata Iqbal, Kamis (10/3/2022) dikutip dari detik.

Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono mengakui pihak keluarga mendapat informasi terkait proses penangkapan dr Sunardi.

“Informasi yang kami terima, keluarga sudah mendapatkan keterangan dari Polres Sukoharjo bahwa dr Sunardi tewas saat proses penangkapan oleh Densus 88. Informasinya korban melawan,” ujar, Endro Sudarsono, Kamis (10/3/2002).

ISAC adalah organisasi yang selama ini aktif melakukan advokasi kasus-kasus terkait penangkapan terduga teroris.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News