Antri Minyak Goreng, Politikus PKS: Ini Teror Terhadap Rakyat Sebenarnya

Warga khususnya kaum ibu yang antri minyak goreng mendapatkan teror yang sebenarnya karena berpotensi menyebarkan Covid-19.

“Ini teror terhadap rakyat yang sebenarnya. Di mana-mana antri minyak goreng, tidak peduli covid, emak-emak rela antri berjam-jam,” kata politikus PKS Tifatul Sembiring di akun Twitter-nya @tifsembiring, Rabu (9/3/2022).

Tifatul mengingatkan para pejabat yang belum bisa menyelesaikan masalah minyak goreng. “Kalian itu makan gaji dari uang rakyat. Faham,” jelasnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, meminta Pemerintah fokus kendalikan harga kebutuhan pokok daripada berwacana perpanjang masa jabatan presiden.

Menurutnya, Pemerintah lebih baik mengerjakan hal yang bermanfaat bagi rakyat daripada mengeluarkan pernyataan yang bikin gaduh masyarakat.

“Masyarakat sudah jenuh menghadapi kegaduhan akibat perbedaan pendapat. Mereka ingin Pemerintah berbuat sesuatu yang nyata. Sesuatu yang dapat meringankan beban hidup yang semakin berat,” ungkapnya.

Pemerintah, tegas Mulyanto, harus lebih baik fokus urus harga kebutuhan pokok yang terus naik. Selain minyak goreng, kedelai dan daging sapi yang telah naik terlebih dahulu, baru-baru ini Pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM dan LPG non-subsidi.

“Bahkan LPG non subsidi mengalami kenaikan dua kali, tanggal 25 Desember 2021 dan 28 Februari 2022, hanya berselang dua bulan,” kata Mulyanto.

Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir sejumlah harga bahan pokok meningkat. Kenaikan dipicu oleh beberapa faktor seperti antisipasi tingginya permintaan, dan konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan harga komoditas global meningkat.

Beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga diantaranya, LPG non Subsidi, BBM non subsidi, kedelai, dan daging sapi.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News