Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali dikritik oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menilai kebijakan membeli pesawat tempur Dassault Rafale dan F-15. PSI menilai kebutuhan mendesak saat ini yang dibutuhkan adalah obat-obatan dan vaksin.
“Pak Prabowo Subianto, apakah layak kita jor-joran belanja pesawat tempur sekarang? Musuh kita sekarang virus, senjata yang dibutuhkan obat dan vaksin,” Ucap Juru Bicara DPP PSI, Rian Ernest seperti kami kutip dari merdeka. Com
Pernyataan Rian Ernest yang dimuat dalam salah satu media kemudian diunggah Sigit Widodo, Juru Bicara PSI.
“Pak Prabowo Subianto, apakah layak kita jor-joran belanja pesawat tempur sekarang? Musuh kita sekarang virus, senjata yang dibutuhkan obat dan vaksin,” demikian diunggah akun @sigitwidodo seperti dikutip merdeka.com, Sabtu (12/2).
Bukannya dukungan, akun tersebut malah langsung dikritik oleh warganet.
“Salah kamar mas, covid masuk ranahnya kemenkes sama kemensos,” kritik akun @ilhambarokah mengingatkan Sigit.
Kemudian, akun @rifha_adi berpendapat peluang terjadinya perang begitu terbuka. Maka, negara harus bersiap-siap.
“Jadi gini mas, perang itu gak ngeliat virus atau enggak selama itu ada kesempatan dan peluang maka kemungkinan meletusnya perang akan selalu terjadi maka itu pentingnya sedia payung sebelum hujan. Ditambah IKN baru butuh defence yg lebih kuat mengingat letaknya dekat negara lain,” cuitnya.
“(Pembelian Rafale) laya karena itu anggaran circa 2014 untuk pengadaan super flanker Sukhoi-35. Karena CAATSA, maka jatuh pilihan di R3F dan Strike Eagle tahun 2022 ini,” kicau @nurssaadi.
Sementara itu, akun @tiyuz17 menilai, sikap PSI yang mempertanyakan pembelian Rafale sangat mudah dijawab.
“Kenapa Pak Prabowo beli pesawat tempur? Jawabannya, karena Pak Prabowo adalah Menteri Pertahanan, bukan Menteri Kesehatan. Gitu aja ditanyakan,” cuitnya.