Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ingkar janji membuka data Covid-19 dan berdiskusi dengan Aliansi Rakyat Menggugat (ARM).
“Kemenkes untuk berdiskusi bersama, buka data tentang vaksin Covid-19 tapi rupanya pihak Kemenkes tidak bersedia menemui massa meskipun sudah ada janji sebelumnya,” kata Presidium ARM Ida Nurhaida dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (14/1/2022).
Menurut Ida, kewajiban vaksin Covid-19 menimbulkan kecemasan di masyarakat. “Bahkan ada warga yang meninggal setelah divaksin. Kemenkes tidak membuka data warga yang meninggal akibat vaksin,” papar Ida.
Ida mengatakan, emak-emak yang tergabung dalam ARM berunjuk rasa termasuk minta dialog terbuka dengan Kemenkes ingin menyelamatkan anak-anak sebagai generasi yang akan datang. “Jangan sampai anak-anak setelah divaksin menjadi lemah,” jelas Ida.
Selain itu, Ida mengatakan, ARM setelah dari Kemenkes menuju Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kami meminta KPK menyelesaikan kasus-kasus termasuk PCR yang diduga melibatkan dua menteri Jokowi,” ungkapnya.
Ia menyayangkan pihak aparat kepolisian yang bertindak anarkis terhadap emak-emak ARM ketika mendatangi KPK. “Emak-emak harus jadi sasaran pukul aparat dan terlindas kaki mereka,” pungkas Ida.