Seleksi Penerimaan PLD Diduga Sarat Nepotisme (Pengurus Inti Partai Politik Lolos)

Tak Berkategori

Baru-baru ini kita semua sempat mendengar adanya seleksi Penerimaan PLD (Pendamping Lokal Desa), yang diadakan pada pertengahan bulan November sampai Desember, dan kemaren tgl 20 Desember 2021 telah di umumkan yang diterima. Antusiasme masyarakat sangat besar pada penerimaan PLD ini. Menurut informasi jumlah pendaftar mencapai ribuan.

Melihat antusiasme ini ternyata di dalam seleksi penerimaan PLD menuai banyak kritikan di duga karena adanya dugaan praktik Nepotisme juga keteledoran timsel.

Kecurigaan-kecurigaan tersebut muncul dari beberapa indikasi seperti mepetnya proses pengumuman dan pendaftaran yg hanya berselang 1 hari. Sebelum adanya pengumuman, sudah ada yang tahu padahal belum ada informasi apapun.

Hal ini juga di benarkan oleh Suryadi selaku koordinator bidang pemberdayaan masyarakat Gemati Lamongan. Dia yang ikut mengamati proses ini dari awal, juga menduga banyak praktik nepotisme di dalam. Mulai dari proses pendaftaran hingga wawancara semua banyak praktek kecurangan. “Masak nilai ujian hampir sama semua, dan saya curiga mereka memainkan nilai di seleksi wawancara karena beberapa nilai yg tinggi di tes tulis sengaja di hancurkan di tes wawancara,” jelas Suryadi.

Selain itu beliau juga mencium adanya praktek yang tidak lazim dalam penerimaan ini. “Masak pengurus inti partai politik diloloskan jadi PLD di kecamatan kota Lamongan dan seperti di kecamatan glagah terindikasi yang lolos adalah saudara orang dekatnya timsel dan mentri. Ini tidak benar, timsel harus meninjau ulang,” cetus Suryadi.

Surya (panggilan akrabnya) menambahkan kalau memang ini (kecurangan) terjadi harus diproses ulang bahkan harus dianulir karena menyalahi aturan.

“Kita harap ada yang mengawasi dalam proses ini. Terutama Kemendes PDTT, jangan sampai mencoreng nama mentri hanya karena oknom berbuat tidak adil. Kalau penerimaannya saja cacat, jangan harap desa akan maju,” tutupnya.

Sementara kepala dinas PMD Kabupaten Lamongan belum bisa dikonfirmasi.(ʀɪɴᴛᴏ ᴄᴀᴇᴍ)