Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)
Paradoks. Itulah yang ada dalam benak banyak orang saat membaca hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia atau KedaiKOPI yang dirilis kemarin, Ahad 19 Desember 2021.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menurut hasil survei KedaiKOPI sebagai Gubernur berpredikat terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19.
Tak sampai disitu saja. Ternyata menurut survei KedaiKOPI, Gubernur Anies Baswedan terbaik hampir semua sisi. Anies Baswedan hanya kalah pada satu sisi, yaitu sisi keberpihakan pada orang miskin. Pada sisi ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terbaik.
Sementara Anies Baswedan terbaik 8 sisi lainnya dari 9 sisi yang disurvei. Selain Gubernur terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19. Gubernur yang pembangunannya paling dirasakan dari sisi transportasi, infrastruktur, keindahan tata kota, kesehatan, kesempatan kerja, pendidikan, dan ekonomi keluarga.
Anies Baswedan tidak hanya terbaik dalam pembangunan transportasi versi KedaiKOPI. Menurut Institute for Transportation and Development Policy dan Sustainable Transport Comite, Jakarta memperoleh kategori kemajuan terbaik dalam bidang transportasi publik. Jakarta kembali merebut juara pertama Sustainable Transport Award (STA) pada 15 Desember 2021. Jakarta mengalahkan beberapa kota besar dunia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga memperoleh penghargaan Best of The Best Leaders yang diraihnya dalam malam penganugerahan Obsession Awards 2021 (17/12).
Penghargaan itu merupakan anugerah puncak dari ajang prestisius yang digelar dalam memperingati HUT ke-17 Obsession Media Group (OMG).
Sisi lain, khususnya soal elektabilitas. Anies Rasyid Baswedan menempati posisi ketiga hasil survei KedaiKOPI. Padahal, lembaga surveinya sama, waktu pelaksanaan survei juga sama, respondennya pasti sama. KedaiKOPI pula yang merilis Anies Baswedan sebagai Gubernur terbaik.
Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 menurut KedaiKOPI berada di 23,9 persen. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 16,4 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12,5 persen. Sementara elektabilitas Anies Baswedan versi IPO 21,3 persen. Angkanya mirip dan terbalik 12,5 dan 21,3.
Disinilah letak paradoksnya hasil survei KedaiKOPI. Hasil survei lembaga yang sama antara predikat Gubernur terbaik dan elektabilitas ternyata tidak berbanding lurus. Prestasi Anies Baswedan sebagai Gubernur terbaik tidak berbanding lurus dengan elektabilitas versi KedaiKOPI.
Apakah respondennya berbeda? Jika respondennya sama, kok bisa pengakuan responden terhadap Anies Baswedan sebagai Gubernur terbaik tidak berbanding lurus dengan elektabilitas Anies Baswedan. Logikanya. Orang terbaik, elektabilitas tertinggi. Sepertinya perlu ditelusuri. Ada apa dengan responden KedaiKOPI?
Berbeda dengan hasil survei KedaiKOPI. Menurut hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis 4 Desember 2021, menempatkan Anies Rasyid Baswedan dengan elektabilitas tertinggi 21,3%. Disusul Sandiaga Uno posisi kedua 13,8%, Ganjar Pranowo 11,6%, AHY 8,4%. Posisi kelima Prabowo Subianto dengan elektabilitas 8,4%.
Bandung, 15 Jumadil Ula 1443/20 Desember 2021