Keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) China sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa Indonesia. Kebanyakan TKA China berbadan tegap yang diduga mantan tentara negeri Tirai Bambu.
“Kebanyakan TKA China berbadan tegap, yang bisa jadi mereka adalah anggota militer atau mantan militer China,” kata Kolonel (Purn) Sugeng Waras kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (19/12/2021).
Kata Sugeng Waras, jumlah TKA China yang tercatat secara legal berbeda dengan fakta di lapangan. “Masuknya TKA China lewat pelabuhan laut dan Udara, sesuai informasi yang ada, mereka juga mendarat dengan perahu-perahu kecil di luar area pelabuhan, yang mengindikasikan ada pengkianat dari kita yang menjemput dan membawa ketempat penampungan kerja (Morowali),” jelasnya.
Kata Sugeng, pemeriksaan TKA China di bandara diduga tidak terlalu ketat sehingga ada kemungkinan membawa barang ilegal.
“Setibanya di okasi penampungan, kita tidak pernah tahu barang apa saja yang dibawa, baik yang dibungkus, tertutup, baik dalam volume besar atau kecil,” ungkapnya.
Menurut Sugeng, petugas kesulitan masuk di penampungan TKA China dan lokasi pabrik yang investornya dari negeri Tirai Bambu.
“Selama di lokasi kita tidak pernah tahu, kegiatan mereka sepenuhnya, apa lagi ada larangan masuk bagi siapapun, kecuali dari petugas keamanan mereka (kita menjadi orang asing di negeri sendiri),” papar Sugeng Waras.
Sugeng mendapat informasi adanya pernikahan TKA China dengan warga setempat sebagai cara untuk menjadi WNI. “Untuk mengurus menjadi WNI menikahi warga setempat dan diduga memberi uang terhadap petugas yang mengurusinya,” pungkasnya.