Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Prof Henry Subiakto lebih baik gelarnya dicopot karena menyebarkan hoaks di media sosial.
“Penyebar hoax seperti @henrysubiakto ini sebaiknya dicabut semua gelarnya,” kata politikus Demokrat Abdullah Rasyid di akun Twitter-nya @Rasy_Abdullah, Kamis (16/12/2021).
Kata Abdullah, Henry Subiakto merupakan manusia cacat moral secara akademik. “Sangat memalukan dan lebih baik berendam sampai tenggelam di kolam dungu serta jangan timbul-timbul lagi,” jelasnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Prof Henry Subiakto menyebarkan hoaks melalui akun Twitter-nya @henrysubiakto.
Henry menyebarkan foto anak kecil yang tidur di atas lantai dengan diberi keterangan: Anak ini rindu ibunya yg tlh tiada krn perang saudara di Irak. Ia melukis di lantai & tidur di atasnya. Banyak manusia menderita krn negaranya hancur dilanda konflik politik. Indonesia punya potensi itu, mk kita hrs jaga negeri ini dr jahatnya perusak kedamaian & kesatuan.
Ternyata foto yang disebar Henry itu bukan anak kecil rindu ibunya yang meninggal karena perang saudara di Irak.
Dilansir dari Tempo.co foto identik pernah dimuat oleh situs Iroon.com pada 17 Agustus 2014 dengan judul “Unreality: Bahareh Bisheh’s photography”. Foto yang sama juga pernah dimuat oleh situsĀ Childreninfamilies.orgĀ pada 26 Februari 2016. Situs ini menjelaskan bahwa foto tersebut merupakan karya fotografer sekaligus seniman Iran yang bernama Bahareh Bisheh.
Dikutip dari Childreninfamilies.org, anak perempuan dalam foto tersebut merupakan salah satu saudara sepupu Bisheh. Foto itu diambil ketika saudara sepupu Bisheh itu tertidur di trotoar di luar rumah mereka. Namun, foto ini kemudian menghebohkan media sosial karena dibagikan bersama kisah tentang anak yatim-piatu yang merindukan ibunya.
Foto tersebut pertama kali diunggah oleh Bisheh di situs stok foto Flickr pada 15 Juli 2012. Foto tersebut diberi keterangan “I Have a Mother… photo By: Baharer bisheh from iran.” Foto itu pun banyak mendapatkan komentar. Dalam kolom komentar, Bisheh menjawab beberapa pertanyaan tentang kisah di balik foto tersebut.
Bisheh memastikan bahwa gadis kecil dalam foto itu adalah sepupunya. Bocah ini, menurut dia, benar-benar tertidur di aspal tepat di luar rumah Bisheh. “Dia pasti bermain selama beberapa waktu dan hanya berbaring untuk beristirahat, tapi kemudian tertidur. Saya menggunakan kursi untuk mengambil foto ini sembari berdiri,” katanya.
Bisheh juga menyatakan bahwa foto tersebut tidak ada hubungannya dengan panti asuhan. “Tidak ada panti asuhan yang terkait dan tidak ada kisah tragis di balik ini. Saya mengambil kesempatan ini untuk menjadi kreatif. Ini adalah gaya fotografi,” ujar Bisheh.